Metropolis

Gubernur ASR: Pembangunan Sultra Harus Berbasis Kebutuhan Rakyat!

99
×

Gubernur ASR: Pembangunan Sultra Harus Berbasis Kebutuhan Rakyat!

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka

BAUBAU Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka menegaskan perubahan fundamental dalam orientasi pembangunan di wilayahnya. Tak lagi berkutat pada proyek-proyek yang didasari keinginan semata, pembangunan Sultra ke depan harus benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat.

Penegasan ini disampaikan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat Provinsi Sultra tahun 2025 yang digelar di Kota Baubau, Senin (14/4).

Musrembang yang bertujuan menyusun dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 ini dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur yang akrab disapa ASR ini menekankan pentingnya pergeseran paradigma pembangunan dari top-down menjadi bottom-up. Artinya, program-program pembangunan harus lebih banyak mengakomodasi aspirasi dan kebutuhan yang muncul dari tingkat bawah.

ASR mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi keuangan daerah Sultra yang saat ini masih sangat bergantung pada dana transfer dari pusat. “Saat ini, sekitar 65 persen keuangan daerah kita masih bergantung pada fiskal dana transfer pusat. Artinya, kegiatan yang dapat kita lakukan hanya 35 persen saja,” ujarnya di hadapan 17 kepala daerah dan dua wali kota se-Sultra yang hadir dalam Musrembang tersebut.

Melihat keterbatasan anggaran ini, ASR meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sultra untuk lebih berhemat dalam pengelolaan keuangan daerah. Selain itu, upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menjadi prioritas agar kemandirian fiskal dapat ditingkatkan.

“Kalau hanya 35 persen kekuatan kita, jangan lagi melakukan pembangunan yang sifatnya tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, karena akan terjadi pemborosan. Ke depan, pembangunannya harus berorientasi pada pelayanan publik,” tegasnya.

Lebih lanjut, ASR secara eksplisit menyampaikan arahannya kepada Wakil Gubernur Sultra, Hugua, untuk tidak lagi menginstruksikan pembangunan monumen atau proyek-proyek mercusuar yang tidak memiliki urgensi bagi masyarakat maupun lingkungan.

“Saya yakin tidak akan melakukan itu (membangun monumen tidak penting, Red.), saya akan awasi, dan mohon maaf saya akan perketat keuangan dan tidak boleh ada pemborosan,” tandas ASR dengan nada serius.

Pernyataan tegas Gubernur ini disambut baik oleh para kepala daerah yang hadir. Diharapkan, Musrembang kali ini akan menghasilkan perencanaan pembangunan yang lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara. Fokus pada kebutuhan riil dan penguatan kemandirian fiskal menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan Sultra yang berkelanjutan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!