Kriminal

Dugaan Skandal di BNN Kolaka, Tiga Bandar Sabu Bebas dalam Tiga Hari, Kepala BNN Menghilang?

238
×

Dugaan Skandal di BNN Kolaka, Tiga Bandar Sabu Bebas dalam Tiga Hari, Kepala BNN Menghilang?

Sebarkan artikel ini
Misteri Kepala BNN Kolaka: Menghilang di Tengah Isu Suap Bandar Narkoba

Kolaka – Aroma skandal mencuat di tubuh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kolaka setelah tiga bandar narkoba jenis sabu diduga dilepaskan hanya tiga hari setelah penangkapan mereka. Publik pun mempertanyakan transparansi dan kredibilitas lembaga pemberantasan narkotika ini. Yang lebih mencurigakan, Kepala BNN Kolaka, Syamsuarto, justru menghilang tanpa jejak dan disebut-sebut tengah berada di luar kota.

Kecurigaan semakin menguat setelah awak media mencoba menghubungi Syamsuarto untuk meminta klarifikasi, namun tidak ada respons. Bahkan, pesan WhatsApp yang sebelumnya terkirim dengan tanda centang dua kini hanya centang satu, menandakan bahwa ia mungkin telah memblokir komunikasi atau menonaktifkan ponselnya.

Saat ditemui wartawan pada Selasa (18/03), petugas keamanan BNN Kolaka, Riski, mengaku tidak mengetahui keberadaan pimpinannya.

“Infonya beliau di luar kota. Tapi kapan berangkat dan kapan kembali, saya tidak tahu,” ujar Riski.

Anehnya, seorang staf BNN Kolaka yang enggan disebutkan namanya awalnya mengatakan bahwa Kepala BNN masih berada di kantor. Namun, setelah diberi tahu bahwa pimpinannya disebut-sebut keluar kota, staf tersebut tampak kebingungan dan mengaku baru mengetahui hal itu.

Sebelumnya, tiga bandar sabu berinisial SD, HS, dan FH ditangkap dalam operasi gabungan BNN Kolaka bersama Kodim 1412/Kolaka pada Selasa (11/03). Namun, hanya dalam waktu tiga hari, mereka sudah kembali menghirup udara bebas.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pembebasan ketiga bandar itu terjadi setelah adanya dugaan transaksi sejumlah uang dengan oknum petugas BNN Kolaka. Hal ini menimbulkan gelombang kekecewaan di masyarakat yang berharap penegakan hukum berjalan tanpa intervensi kepentingan.

SD, yang merupakan residivis kasus narkoba, ditangkap di Desa Lapao Pao, Kecamatan Wolo. Ia sempat membuang barang bukti ke dalam toilet rumahnya, namun petugas berhasil mengamankan sabu seberat 8,05 gram, dua unit timbangan digital, dua alat isap bong, empat bal sachet sabu, serta empat unit handphone. Selain itu, petugas juga menemukan satu kotak berisi sabu yang sudah dibuang ke septic tank.

Lagi Viral, Baca Juga  Korban Begal di Pantai Tombawatu Meninggal Dunia, Pelaku Ditangkap

HS ditangkap di Desa Wowa Tamboli, Kecamatan Samaturu, dengan barang bukti berupa sabu siap pakai, satu alat timbang digital, satu bal sachet sabu, empat alat isap bong, dan empat korek gas.

Sementara itu, FH diamankan dengan barang bukti berupa tiga sachet sabu seberat 2,11 gram, satu alat timbang digital, satu bal sachet kosong, satu alat isap bong, enam korek gas, lima unit handphone, serta sebilah senjata tajam jenis badik.

Kasus ini menimbulkan tanda tanya besar: apakah benar ada permainan uang di tubuh BNN Kolaka? Jika tidak, mengapa tiga bandar narkoba bisa bebas dalam waktu singkat? Dan ke mana Kepala BNN Kolaka menghilang saat isu ini mencuat?

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak BNN Kolaka. Publik menanti jawaban, sementara kepercayaan terhadap institusi pemberantasan narkoba ini kian dipertaruhkan. (RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!