Peristiwa

Detik-detik Mengerikan Jatuhnya Dreamliner Air India, 242 Jiwa Melayang

315
×

Detik-detik Mengerikan Jatuhnya Dreamliner Air India, 242 Jiwa Melayang

Sebarkan artikel ini
Air India, 242 Jiwa

AHMEDABAD – Siang itu, Kamis (12/6), langit Ahmedabad yang semula cerah berubah muram.

Sebuah pesawat Air India jenis Boeing 787-8 Dreamliner dengan nomor penerbangan AI171 yang mengangkut 230 penumpang dan 12 awak, termasuk dua pilot berpengalaman, hancur berkeping-keping kurang dari satu menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel.

Kecelakaan nahas ini menewaskan seluruh penumpang dan awak, serta puluhan orang di darat, meninggalkan luka mendalam bagi India dan dunia penerbangan global.

Pesawat yang seharusnya menempuh perjalanan panjang menuju London Gatwick itu, meninggalkan landasan sekitar pukul 13.38 waktu setempat. Tak ada yang menyangka, penerbangan rutin tersebut akan menjadi perjalanan terakhir bagi mereka.

Baru beberapa detik mengudara, tepatnya kurang dari satu menit, sinyal darurat “Mayday” diterima menara pengawas dari kokpit. Sinyal universal yang menandakan pesawat dalam kondisi kritis.

Beberapa detik kemudian, sinyal transponder AI171 menghilang dari radar. Berdasarkan data pelacakan, pesawat hanya mencapai ketinggian sekitar 625 kaki sebelum kehilangan daya angkat dan menukik tajam. Kejadian berlangsung begitu cepat, hanya dalam rentang waktu di bawah 60 detik.

Warga Meghani Nagar, yang tak jauh dari perimeter bandara, menjadi saksi mata kengerian tersebut. Mereka mendengar suara gemuruh seperti ledakan petir disertai getaran tanah. Tak lama kemudian, bola api raksasa membumbung tinggi diikuti suara menggelegar yang memekakkan telinga.

Pesawat menghantam atap bangunan hostel di kompleks BJ Medical College. Badan pesawat langsung hancur saat berbenturan dengan struktur bangunan, diikuti ledakan dahsyat yang menciptakan kobaran api dan kolom asap hitam menjulang setinggi lebih dari lima kilometer.

Ledakan begitu besar karena pesawat membawa bahan bakar penuh untuk penerbangan lintas benua.

Lagi Viral, Baca Juga  BMKG: Suhu di Indonesia Hingga 38,4 Derajat, Apa Penyebabnya?

Percikan api menyebar ke sekitar gedung, menyebabkan kebakaran hebat yang melahap sebagian besar bangunan asrama mahasiswa kedokteran itu. Puing-puing pesawat bertebaran di halaman, atap, dan bahkan masuk ke ruang dalam bangunan. Beberapa saksi mata mengaku melihat tubuh manusia terlempar keluar dari pesawat sebelum akhirnya terhempas ke tanah.

Suasana di lokasi kejadian segera berubah menjadi kekacauan. Tangisan, jeritan, dan bau bahan bakar bercampur dengan aroma daging terbakar memenuhi udara. Beberapa mahasiswa medis yang berada di dalam asrama turut menjadi korban, terperangkap tanpa sempat menyelamatkan diri.

Unit pemadam kebakaran kota Ahmedabad segera dikerahkan, diikuti tim tanggap bencana dari National Disaster Response Force (NDRF) dan personel Border Security Force (BSF). Para petugas mengenakan pakaian pelindung lengkap, berjuang menembus kobaran api dan kepulan asap, mencari korban selamat. Namun, harapan itu nyaris pupur sejak awal.

Polisi menyatakan tak ada satu pun penumpang yang selamat dalam tragedi tersebut. Sekitar 100 jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan, sebagian besar hangus terbakar dan sulit dikenali. Di dalam asrama, setidaknya 30 hingga 35 korban jiwa tercatat sementara, mayoritas adalah penghuni yang tengah beristirahat siang di kamar masing-masing.

Sementara itu, suasana di rumah sakit utama Ahmedabad penuh dengan kesibukan. Ambulans berlalu-lalang melalui jalur khusus yang disiapkan, dikenal sebagai “green corridor”, untuk mempercepat proses evakuasi korban.

Petugas medis dan relawan saling bahu-membahu mengatur tempat tidur darurat, kantong jenazah, serta ruang identifikasi korban. Rumah sakit bahkan mengimbau masyarakat umum agar tidak datang kecuali untuk kondisi kritis, karena seluruh sumber daya dialihkan untuk menangani tragedi ini.

Air India segera mendirikan pusat bantuan dan informasi bagi keluarga korban, menyediakan ruang khusus untuk konseling trauma dan pemrosesan data. Dalam hitungan jam, tragedi ini menjadi perhatian dunia internasional. Kementerian Luar Negeri India menerima puluhan panggilan dari keluarga di Inggris, Kanada, Portugal, dan negara lain yang memiliki kerabat dalam penerbangan tersebut.

Lagi Viral, Baca Juga  Update News: Andi Sumangerukka-Hugua Raih 49,45% di Quick Count Pilkada Sultra

Pemerintah India, melalui Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA), segera mengaktifkan tim investigasi bersama Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan (AAIB). Perusahaan Boeing juga mengirimkan teknisi senior untuk bekerja sama mencari penyebab insiden. Kotak hitam pesawat (flight data recorder dan cockpit voice recorder) langsung diamankan dari reruntuhan untuk dianalisis.

Para pakar penerbangan menyebut ini adalah kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak pesawat itu digunakan secara komersial pada 2011, membuat industri penerbangan global tercengang.

Bersamaan dengan itu, media sosial dibanjiri ungkapan duka dari warga dan tokoh dunia. Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut peristiwa ini sebagai “tragedi yang memilukan,” dan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada semua keluarga korban.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan pemerintah Inggris siap membantu dalam proses identifikasi dan pemulangan jenazah warganya.

Secara paralel, investigasi teknis mulai mengarah pada berbagai kemungkinan: apakah terjadi kerusakan mesin? Kegagalan sistem avionik? Human error di kokpit? Ataukah faktor eksternal seperti serangan burung atau kondisi cuaca ekstrem yang tak terdeteksi radar? Semua kemungkinan masih terbuka, dan otoritas meminta masyarakat bersabar hingga analisis kotak hitam selesai dilakukan.

Dampak ekonomi tak terhindarkan. Saham Boeing anjlok hingga hampir 8% dalam perdagangan hari itu, menandakan betapa besar dampak psikologis dan kepercayaan pasar terhadap tragedi ini.

Bandara Internasional Ahmedabad pun ditutup sementara, dan semua penerbangan dialihkan.

Tragedi ini menjadi pengingat kelam bagi dunia penerbangan: bahwa meskipun teknologi dan pelatihan semakin canggih, risiko tetap selalu ada. Dalam hitungan detik, penerbangan yang seharusnya menjadi perjalanan biasa bisa berubah menjadi momen paling mengerikan dalam hidup.

Jatuhnya Air India AI171 di Ahmedabad menjadi salah satu kecelakaan paling memilukan dalam sejarah penerbangan modern India, dan meninggalkan luka mendalam yang tidak akan mudah dilupakan oleh mereka yang kehilangan orang-orang tercinta. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!