KENDARI, SULTRA – Tragedi maut kembali terjadi di Kota Kendari. Seorang penjual bensin eceran berinisial N (46), warga Jalan Tapak Kuda, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, meregang nyawa setelah menjadi korban tabrakan oleh seorang pengemudi mobil yang diduga kuat dalam pengaruh alkohol. Peristiwa nahas ini terjadi pada Kamis (10/7/2025) dini hari.
Pengemudi mobil Honda CR-V bernomor polisi DT 1196 ZE yang menabrak korban diketahui berinisial MA (20), seorang mahasiswa. Ironisnya, kecelakaan maut ini terjadi saat MA mengendarai kendaraannya dalam kondisi mabuk.
“Pengemudi dalam keadaan sadar secara fisik, namun dari hasil pemeriksaan awal, yang bersangkutan mengemudi setelah menenggak alkohol,” ungkap Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Kendari, Inspektur Polisi Satu (Iptu) Haridin.
Iptu Haridin menjelaskan kronologi kejadian. Insiden tragis itu terjadi sekitar pukul 02.00 WITA. Mobil yang dikemudikan MA melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Bundaran Tapak Kuda menuju Jembatan Triping.
Setibanya di lokasi kejadian, mobil MA hilang kendali dan menabrak N, seorang penjual bensin eceran, serta seorang pengendara sepeda motor berinisial AW (28) yang tengah mengisi bahan bakar di lapak korban.
Benturan keras mengakibatkan N terpental dan mengalami luka parah di sekujur tubuhnya. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Kota Kendari, namun nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah tiba.
Sementara itu, AW mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. “Korban pemilik kios meninggal dunia di rumah sakit akibat luka berat, sedangkan pengendara motor selamat namun mengalami luka,” jelas Iptu Haridin dengan nada prihatin.
Akibat tabrakan tersebut, dua kendaraan yang terlibat, yakni mobil Honda CR-V dan sepeda motor milik AW, mengalami kerusakan yang cukup parah. Pihak kepolisian telah mengamankan MA dan membawanya ke Mapolresta Kendari untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka) Satlantas Polresta Kendari saat ini tengah mendalami unsur kelalaian dan potensi pelanggaran hukum lainnya yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang dalam insiden tragis ini.
“Kami ingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak sekali-kali mengemudi kendaraan bermotor di bawah pengaruh alkohol. Tindakan ini sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa diri sendiri maupun orang lain,” imbau Iptu Haridin dengan tegas.**
