Peristiwa

Misteri Pertalite di Kendari, Ratusan Motor Mogok, Pertamina Salahkan Konsumen?

464
×

Misteri Pertalite di Kendari, Ratusan Motor Mogok, Pertamina Salahkan Konsumen?

Sebarkan artikel ini
Integrated Manager Terminal Pertamina Kendari, Supriyono Agung Nugroho

KENDARI – Ratusan pengemudi ojek online dan warga Kota Kendari mengalami kejadian tak biasa pada Selasa (5/3) malam. Kendaraan mereka mendadak mogok setelah mengisi bahan bakar di sejumlah SPBU.

Dugaan kuat mengarah pada kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang didistribusikan oleh Pertamina. Namun, hasil uji laboratorium internal Pertamina justru menyebutkan BBM masih memenuhi spesifikasi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas). Lantas, di mana titik masalahnya?

Integrated Manager Terminal Pertamina Kendari, Supriyono Agung Nugroho, menegaskan bahwa berdasarkan empat hasil pengujian, parameter BBM seperti kadar sulfur, destilasi NCT 15, warna, dan kecerahan masih dalam batas standar.

“Tim kami bersama Polda Sultra dan ESDM telah melihat langsung proses pengambilan sampel di empat SPBU yang ditentukan. Kami pastikan produk yang kami salurkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan,” ujar Supriyono dalam konferensi pers, Rabu (6/3).

Namun, pernyataan Pertamina tersebut memicu kecurigaan dari awak media dan masyarakat. Pasalnya, pengujian dilakukan secara internal tanpa melibatkan laboratorium independen atau lembaga yang bernaung di bawah Kementerian ESDM. Selain itu, pengambilan sampel hanya dilakukan di empat SPBU, yakni SPBU Rabam, SPBU Saranani, SPBU THR, dan SPBU Bypass.

“Kenapa tidak diperiksa semua SPBU di Kendari? Kenapa tidak langsung diuji di lab independen untuk menjamin objektivitasnya?” tanya seorang jurnalis dalam sesi tanya jawab.

Pertamina berdalih bahwa pengambilan sampel dan pengujian dilakukan sesuai kesepakatan dengan tim gabungan ESDM dan Polda Sultra demi mempercepat proses investigasi.

“Saat ini, kami akan mengirimkan sampel dari empat SPBU tersebut ke Lab Migas untuk pengujian lebih lanjut,” ujar Supriyono. Pertamina juga membuka jalur pengaduan melalui nomor 135 bagi masyarakat yang mengalami masalah serupa.

Lagi Viral, Baca Juga  Pemerintah Hormati Keputusan Miftah Maulana Mengundurkan Diri

Meski begitu, awak media menyoroti fakta lain: sampel yang diuji oleh Pertamina berasal dari pengambilan hari Rabu (5/3) siang, bukan dari BBM yang digunakan warga pada Selasa dini hari saat insiden mogok massal terjadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah BBM yang diuji benar-benar mewakili kondisi di saat kejadian?

Supriyono mengakui bahwa Pertamina tidak dapat memastikan apakah BBM yang menyebabkan mogoknya kendaraan memang berasal dari SPBU mereka atau dari sumber lain.

“Untuk fair dan lebih jelas, kami mengambil sampel langsung dari nosel di SPBU yang telah kami tunjuk,” katanya. Namun, masyarakat tetap menuntut transparansi lebih jauh dengan mendesak agar depot Pertamina Kendari juga diperiksa guna memastikan sumber pasokan BBM yang beredar.

Pertamina di tingkat pusat diketahui melakukan uji laboratorium di tiga lembaga berbeda, termasuk satu laboratorium migas dan dua laboratorium independen. Namun, dalam kasus Kendari, pengujian hanya dilakukan oleh internal Pertamina.

“Kalau di pusat bisa diuji di lab independen, kenapa di Kendari justru hanya diuji oleh Pertamina sendiri?” kritik seorang aktivis konsumen.

Hingga kini, penyebab pasti mogoknya ratusan kendaraan masih belum terungkap. Polda Sultra pun masih mendalami insiden ini.

“Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa ada motor yang mogok diduga akibat BBM. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh, ada beberapa kasus di mana kendaraan memang mengalami kerusakan sebelum kejadian,” ungkap seorang perwakilan dari kepolisian.

Masyarakat Kendari mendesak agar investigasi dilakukan secara menyeluruh dan transparan.

Mereka menolak hasil pengujian yang dianggap tidak independen dan meminta agar Pertamina Kendari lebih terbuka dalam proses investigasi ini.

“Jangan sampai ini jadi preseden buruk di kemudian hari,” ujar seorang warga yang motornya ikut mogok.

Lagi Viral, Baca Juga  Ojol di Kendari Mengamuk! Pertalite Diduga Oplosan, Motor Mogok Massal

Sementara itu, ratusan pengemudi ojol dan pemilik kendaraan yang terdampak masih menanti kejelasan. Apakah benar BBM yang mereka beli bermasalah, atau ada faktor lain yang menyebabkan mogok massal? Jawaban dari investigasi lebih lanjut akan menentukan arah polemik ini. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!