KENDARI – Kesabaran warga Perumahan Puri Taman Kendari mencapai titik nadir usai hampir diterjang banjir untuk kedelapan kalinya, Selasa (15/4) malam.
Tak hanya menuntut pembenahan drainase yang karut-marut, luapan kekecewaan warga kini berujung pada aksi mogok massal pembayaran angsuran kredit rumah mereka melalui Bank BTN Syariah.
Banjir setinggi 1,5 meter yang merendam rumah-rumah di Blok C, Blok F, dan Blok B itu menjadi pemicu utama aksi nekat warga. Mereka menilai, janji-janji perbaikan infrastruktur, terutama drainase, dari pihak pengembang pascabanjir sebelumnya tak kunjung terealisasi. Akibatnya, kerugian materiil dan ketidaknyamanan terus menghantui kehidupan mereka.
“Hingga bulan April ini, kami masih solid untuk tidak membayarkan angsuran bulanan kepada Bank BTN Syariah. Ini adalah bentuk protes kami yang paling nyata karena sudah terlalu sering menjadi korban banjir,” tegas Yunus Mbatono, Ketua Umum LSM JARAK Sultra yang juga merupakan warga perumahan, Rabu 16 April 2025.
Aksi mogok bayar cicilan ini, lanjut Yunus, akan terus dilakukan warga hingga ada kejelasan dan tindakan nyata dari pihak pengembang dan pemerintah daerah terkait penanganan banjir di kawasan mereka. Warga merasa pihak pengembang telah lalai dalam menyediakan perumahan yang aman dan nyaman, sesuai dengan janji awal saat pemasaran.
“Kami mempertanyakan tanggung jawab pengembang. Dulu mereka menjanjikan perumahan ini bebas banjir, tapi nyatanya sudah delapan kali kami kebanjiran. Mogok bayar ini adalah cara kami menekan semua pihak terkait untuk segera bertindak,” imbuhnya dengan nada geram.
Keputusan warga untuk menahan pembayaran angsuran ke Bank BTN Syariah ini merupakan langkah drastis yang menunjukkan betapa putus asanya mereka. Dampak dari aksi ini tentu akan menjadi perhatian serius bagi pihak perbankan dan pengembang. Warga berharap, dengan adanya tekanan finansial ini, pihak-pihak terkait akan lebih responsif terhadap tuntutan mereka untuk segera membenahi sistem drainase dan melakukan mitigasi bencana banjir secara menyeluruh.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bank BTN Syariah dan pihak Pengembang perumahan Puri Taman Kendari terkait aksi mogok bayar cicilan yang dilakukan oleh puluhan warga Perumahan Puri Taman Kendari ini.
Namun, aksi ini dipastikan akan menjadi sorotan dan berpotensi menimbulkan persoalan hukum serta berdampak pada kelancaran bisnis properti di wilayah tersebut.
Warga Puri Taman Kendari berharap, aksi kolektif mereka ini dapat menjadi alarm bagi semua pihak agar permasalahan banjir yang terus berulang ini segera mendapatkan solusi yang konkret dan berkelanjutan. (red)