Kendari – Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tenggara (Sultra), Ny. Arinta Nila Hapsari Andi Sumangerukka, menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran PKK sebagai motor utama peningkatan kesejahteraan keluarga di Sultra. Hal itu disampaikan dalam pelantikan Ketua TP PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Buton Tengah, Ny. Umi Noranah, S.Pd, yang digelar di Rumah Jabatan Gubernur Sultra.
Dalam sambutannya, Arinta menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, PKK, dan Posyandu dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera. “PKK memiliki peran strategis dalam membina keluarga yang kuat dan mandiri. Dengan koordinasi yang baik antara PKK dan Posyandu, kita bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat serta mendorong pemberdayaan perempuan di berbagai sektor,” ujarnya.
Pelantikan ini, kata Arinta, bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari upaya strategis dalam memperkuat program PKK di daerah. Ia mengingatkan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017, gerakan PKK harus dijalankan secara sistematis dengan menyasar berbagai aspek kehidupan keluarga, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi.
Arinta juga menyoroti perubahan besar dalam fungsi Posyandu yang kini tidak lagi sebatas layanan kesehatan ibu dan anak. Dengan diterbitkannya Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, Posyandu kini mengakomodasi enam bidang pelayanan standar: kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban, serta perlindungan sosial.
“Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi kita. Posyandu harus lebih adaptif dalam memberikan layanan yang lebih luas dan berkualitas,” kata Arinta. Ia menekankan pentingnya peran kader Posyandu dalam mendampingi keluarga agar lebih peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarganya.
Dalam konteks Buton Tengah, Arinta berharap TP PKK dan Posyandu yang baru dilantik dapat segera menyusun program kerja yang konkret dan berdampak langsung pada masyarakat. “Saya yakin dengan kepemimpinan yang baru, PKK dan Posyandu di Buton Tengah bisa menjadi lebih progresif dan inovatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Selain menyoroti peran PKK dan Posyandu, Arinta juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan sektor ekonomi kreatif, khususnya industri kerajinan daerah. Ia menyoroti potensi besar yang dimiliki Buton Tengah, di mana terdapat lebih dari 1.300 perajin tenun yang bisa menjadi kekuatan ekonomi baru.
“Buton Tengah memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Dengan sinergi antara Dekranasda, OPD terkait, dan para pelaku UMKM, kita bisa mengembangkan produk-produk unggulan daerah untuk bersaing di pasar yang lebih luas,” ujarnya.
Arinta juga mengajak Dekranasda Buton Tengah untuk berpartisipasi dalam perayaan Hari Ulang Tahun Dekranas Nasional yang akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juli mendatang. Menurutnya, acara tersebut bisa menjadi ajang promosi bagi produk tenun Buton Tengah agar lebih dikenal di tingkat nasional.
Dengan berbagai program yang sedang dan akan dijalankan, Arinta memastikan bahwa PKK Sultra akan terus bertransformasi menjadi organisasi yang lebih adaptif dan berdampak langsung bagi masyarakat. Ia menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan keluarga bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antara PKK, Posyandu, dan masyarakat secara keseluruhan.
“Perubahan harus kita mulai dari keluarga. Jika keluarga kuat dan sejahtera, maka daerah kita juga akan maju,” tutupnya. (red)