Kendari, – Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan percepatan pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan sesuai dengan program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka – Ir Hugua.
Salah satu proyek prioritas adalah peningkatan jalan di wilayah Konawe Selatan, termasuk ruas Alangga-Tinanggea yang dijadwalkan mulai dikerjakan pada pertengahan April 2025.
Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Dr. Ir. H. Fahri Yamsul, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah provinsi dalam menangani kerusakan jalan yang sudah mencapai lebih dari 30 persen dari total panjang jalan provinsi yang mencapai 1.700 kilometer.
“Kami sudah memiliki data teknis dan tinggal menunggu persetujuan untuk pelaksanaan di lapangan. Untuk Konawe Selatan, ada tiga titik yang menjadi fokus, yaitu Punggaluku-Palangga dan Alangga-Tinanggea. Target groundbreaking di Tinanggea pada April 2025, sementara satu ruas lainnya akan dimulai pada pertengahan Mei 2025,” ujar Fahri di Kendari, Rabu (5/3).
Ia menjelaskan bahwa kondisi jalan yang ada saat ini masih memerlukan pelebaran dari 4,5 hingga 6 meter menjadi 8 meter, termasuk bahu jalan.
Namun, terkait anggaran, pihaknya belum dapat memastikan jumlah yang dialokasikan karena masih menunggu keputusan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra.
Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, turun langsung meninjau kondisi jalan di Kabupaten Konawe Selatan sebagai bagian dari percepatan program jalan mulus antarwilayah.
Kunjungan ini dilakukan setelah menghadiri serah terima jabatan di wilayah tersebut.
“Saya berangkat ke Konawe Selatan bukan hanya untuk sertijab, tapi juga langsung meninjau kondisi jalan. Saya ingin memastikan bahwa janji saya untuk memperbaiki infrastruktur provinsi segera terealisasi. Begitu melihat langsung, saya perintahkan untuk segera dikerjakan,” ujar Andi Sumangerukka.
Menurutnya, jalan provinsi yang menghubungkan pusat pemerintahan Kabupaten Konawe Selatan juga menjadi prioritas.
Ruas jalan Andoolo-Tinanggea disebut sudah 10 tahun tidak mendapatkan perawatan dan kini mengalami kerusakan parah sepanjang 1 kilometer.
“Jalan ini sangat vital karena menjadi akses utama masyarakat. Kami akan segera mengupayakan perbaikan dengan alokasi anggaran yang memadai,” katanya.
Dinas SDA dan Bina Marga Sultra terus berkoordinasi dengan DPRD dan Bappeda dalam menentukan prioritas alokasi anggaran.
Fahri Yamsul menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga infrastruktur jalan yang telah diperbaiki guna menunjang pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga jalan yang telah dibangun karena ini adalah aset bersama yang akan meningkatkan perekonomian,” tutupnya. (Red)
