Daerah

Langganan Banjir, RSUD Djafar Harun Kolaka Utara Kembali Terendam, Wabup Turun Tangan

81
×

Langganan Banjir, RSUD Djafar Harun Kolaka Utara Kembali Terendam, Wabup Turun Tangan

Sebarkan artikel ini

KOLAKA UTARA – Hujan deras yang mengguyur ibu kota Lasusua kembali membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djafar Harun Kolaka Utara tak berdaya.

Banjir yang berulang kali melanda rumah sakit kebanggaan Bumi Patowanua ini menjadikannya sebagai langganan genangan air, mengganggu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Menyikapi kondisi darurat tersebut, Wakil Bupati Kolaka Utara, H. Jumarding, SE, bergerak cepat. Orang nomor dua di Kolut ini langsung turun ke lokasi dan menginstruksikan penanganan segera. Sebuah ekskavator diterjunkan untuk menggali sisi samping rumah sakit.

Langkah ini bertujuan untuk menciptakan saluran air darurat menuju titik terendah, diharapkan mampu mengalirkan air dan menyelamatkan fasilitas kesehatan vital tersebut dari kepungan banjir.

“Beberapa hari ini saya sedang berada di luar daerah dan mendengar kabar tentang banjir di RSUD. Kemarin sore, begitu tiba, saya langsung datang ke sini, berdiskusi dengan pihak rumah sakit untuk memahami permasalahannya. Semalam saya mulai memikirkan solusi darurat, dan hari ini kita undang Dinas PU untuk berkoordinasi teknis penanganannya,” ungkap Wabup Jumarding saat meninjau langsung lokasi banjir pada Senin (22/4).

Sebagai langkah penanganan jangka pendek, Pemkab Kolut membuat kubangan penampungan air. Air yang terkumpul kemudian disedot dan dialirkan ke seberang jalan melalui pipa. Langkah ini diambil untuk memastikan air tidak kembali membanjiri area rumah sakit. “Kita cari titik terendah untuk menampung air, lalu kita sedot dan alirkan lewat pipa ke seberang jalan, bukan langsung dibuang begitu saja agar air tidak kembali lagi ke sini,” jelasnya.

Tak hanya fokus pada penanganan darurat, Wabup Jumarding juga telah meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan kajian teknis secara menyeluruh terkait masalah banjir di RSUD Djafar Harun.

Kajian ini akan mencakup berbagai opsi, mulai dari perbaikan sistem drainase yang ada hingga kemungkinan relokasi rumah sakit ke lokasi yang lebih aman.

“Drainase yang ada saat ini memang sudah rendah. Kita minta Dinas PU untuk mengkaji semua kemungkinan secara komprehensif. Jika memang ke depan relokasi menjadi solusi terbaik, ya kita akan siapkan. Tentu saja, semua ini akan sangat bergantung pada ketersediaan anggaran,” tegasnya.

Ketika ditanya mengenai potensi lokasi baru untuk RSUD, Wabup Jumarding mengaku belum ada titik pasti. Namun, Pemda Kolaka Utara terbuka terhadap opsi relokasi jika hal tersebut dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Jika kita mendapatkan anggaran yang memadai, tentu kita menginginkan rumah sakit ini berada di lokasi yang lebih strategis, bebas dari ancaman banjir, dan mudah diakses oleh masyarakat. Namun, untuk saat ini, fokus utama kita adalah penanganan darurat dan penyelesaian kajian teknisnya,” pungkas Wabup Jumarding. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!