Peristiwa

Asrama Mahasiswa Sultra di Makassar Rusak Parah, Gubernur Andi Sumangerukka Turun Tangan

214
×

Asrama Mahasiswa Sultra di Makassar Rusak Parah, Gubernur Andi Sumangerukka Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, meninjau langsung kondisi Asrama Mahasiswa Sultra di Makassar yang rusak parah

PERDETIK, MAKASSAR – Kondisi memprihatinkan Asrama Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) di Makassar akhirnya menuai respons serius. Usai peninjauan langsung oleh Gubernur Sultra, Mayjen TNI Purn Andi Sumangerukka di Makassar  Sabtu 12 April 2024 , Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si, langsung bergerak cepat.

Gubernur Andi Sumangerukka menyampaikan keprihatinannya atas kondisi memprihatinkan mess mahasiswa Sultra di Sulawesi Selatan yang dibiarkan terbengkalai dan tidak layak huni, serta menekankan bahwa hal tersebut memerlukan perhatian serius dan tindakan segera.

Beliau menyatakan bahwa fasilitas yang seharusnya menunjang studi mahasiswa perantauan tidak boleh terus diabaikan dan dibiarkan terbengkalai. Gubernur Andi Sumangerukka berharap agar ke depan kondisi tersebut dapat diperbaiki secara menyeluruh sehingga mess mahasiswa dapat ditinggali dengan layak agar para mahasiswa dapat tinggal dan belajar dengan aman dan nyaman.

“Saya berharap ke depan ini bisa diperbaiki secara menyeluruh sehingga bisa ditinggali dengan layak agar adik-adik kita mahasiswa bisa tinggal dan belajar dengan aman dan nyaman,” tegas Gubernur Andi Sumangerukka usai melakukan peninjauan.

Kadis Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Martin Effendi Patulak telah mengalokasikan usulan anggaran pembangunan baru bagi asrama yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan tersebut.

Bagaimana tidak, bangunan yang menjadi tempat tinggal sementara para mahasiswa rantau itu dilaporkan mengalami kerusakan masif hingga lebih dari 90 persen.

“Lantai, dinding, pintu, jendela, hingga atap dan plafon asrama sudah jebol semua,” ujarnya.

Kondisi mengenaskan ini bahkan sudah dilaporkan secara lisan kepada Gubernur Andi Sumangerukka saat pertemuan di Hotel Claro Makassar pada tanggal 10 malam lalu.

Tak main-main, usulan tertulis terkait pembangunan baru asrama ini akan segera disusulkan oleh Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si. Perkiraan anggaran yang diajukan pun cukup fantastis, mencapai sekitar Rp 10 miliar. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan gedung asrama baru dan pematangan lahan di lokasi yang sama.

“Bangunan lama sudah tidak layak huni dan harus dirobohkan,” tegas Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra dalam usulannya. Rencananya, proyek ini akan masuk dalam tahap perencanaan pada tahun 2025, dengan target pelaksanaan pembangunan fisik di tahun 2026 mendatang, tentunya dengan catatan ketersediaan anggaran.

Jika pembangunan terealisasi, fasilitas asrama akan dilengkapi secara modern sesuai dengan kebutuhan dan standar keamanan para penghuninya.

Pengelolaan asrama pun akan ditangani secara profesional oleh kantor penghubung Pemprov Sultra di Makassar, lengkap dengan alokasi biaya pemeliharaan rutin setiap tahun.

Opsi pembangunan baru ini dianggap sebagai solusi terbaik untuk mengatasi masalah akut yang dihadapi para mahasiswa Sultra di Makassar. Sayangnya, proyek ini dipastikan tidak termasuk dalam program 100 hari kerja Gubernur Andi Sumangerukka.

Meski demikian, harapan para mahasiswa untuk memiliki hunian yang layak tampaknya mulai menemui titik terang berkat respons cepat dari Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra.

Kita tunggu saja realisasi “rumah baru” bagi para pejuang ilmu asal Bumi Anoa di Kota Daeng. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!