PERDETIK, – Sulawesi Tenggara tak main-main dalam mengapresiasi para atletnya. Dalam 100 hari kerja perdananya, Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR), langsung mengeksekusi program quick win dengan menyerahkan bonus bagi atlet dan pelatih peraih medali di PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Bertempat di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Senin 24 Maret 2025. acara ini menjadi bukti komitmen ASR-Hugua dalam mendukung dunia olahraga di Bumi Anoa.
Tak bisa dimungkiri, PON XXI menjadi panggung gemilang bagi atlet Sulawesi Tenggara. Dari cabang olahraga softball, tim putri sukses menyabet medali emas, sementara tim putra membawa pulang satu perunggu.
Dari cabang dayung, kontingen Sultra meraih empat medali perak dan tiga perunggu. Sementara itu, hapkido menyumbang satu perak dan satu perunggu, kempo satu perunggu, taekwondo satu perunggu, serta tinju satu perunggu.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk bonus para atlet dan pelatih. Berikut rinciannya:
- Softball: 35 atlet, 5 pelatih (Rp1,665 miliar)
- Dayung: 32 atlet, 10 pelatih (Rp3,945 miliar)
- Hapkido: 2 atlet, 1 pelatih (Rp180 juta)
- Kempo: 1 atlet, 2 pelatih (Rp95 juta)
- Taekwondo: 1 atlet, 1 pelatih (Rp75 juta)
- Tinju: 1 atlet, 1 pelatih (Rp75 juta)
Total anggaran yang dikucurkan berasal dari DIPA Dinas Kepemudaan dan Olahraga Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya, Gubernur ASR menegaskan bahwa penghargaan terhadap atlet tak hanya berhenti pada bonus.
Ia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan atlet dan memastikan pembinaan berjalan lebih baik.
“Ke depan, saya akan melihat langsung perkembangan atlet Sulawesi Tenggara. Mereka harus dihargai dan bonusnya harus lebih besar serta diberikan tepat waktu. Manajemen dan pembinaan harus benar,” tegas ASR.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya keseimbangan perlakuan terhadap atlet dan pelatih.
“Tidak boleh ada yang dianaktirikan atau diistimewakan. Semua harus diperlakukan sama. Kita juga harus memikirkan masa depan atlet setelah mereka tak lagi bertanding. Olahraga adalah investasi, dan saya akan memastikan Sulawesi Tenggara memiliki sistem pembinaan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Tak hanya soal bonus, ASR juga menargetkan pembangunan fasilitas olahraga untuk menunjang latihan atlet. Ia mengungkapkan rencana menggelar event rutin di Teluk Kendari setiap bulan.
“Dulu, Sulawesi Tenggara terkenal sebagai gudangnya atlet dayung, renang, dan silat. Ke depan, ini akan menjadi kekuatan utama kita. Setiap bulan, kita akan mengadakan event di Teluk Kendari agar tempat ini tetap bersih dan menjadi pusat pembinaan atlet,” ujar ASR.
Dengan gebrakan ini, Sulawesi Tenggara semakin menunjukkan keseriusannya dalam mencetak atlet berprestasi.
Kini, harapannya tinggal satu, yakni pembinaan yang konsisten dan keberlanjutan program agar prestasi makin didepan di level nasional maupun internasional! (Red)