KENDARI, – Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kota (Hippmakot) Kendari mendesak pemerintah Kota Kendari untuk mengevaluasi izin lingkungan Perumahan Djavino 5, 6, dan 7 yang berlokasi di Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga.
Desakan ini muncul setelah Hippmakot menerima laporan adanya ancaman longsor yang membahayakan belasan unit rumah warga di area perbukitan tersebut.
Ketua Hippmakot Kendari, Ibrahim, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima informasi langsung dari warga mengenai kondisi perumahan yang mengkhawatirkan.
“Menurut informasi yang kami terima, ada sekitar belasan rumah yang terancam terkena longsor. Oleh karena itu, kami mempertanyakan izin lingkungan perumahan Djavino,” ujar Ibrahim beberapa waktu lalu.
Ibrahim mengungkapkan bahwa setelah timnya melakukan peninjauan langsung di lokasi, ditemukan adanya bekas potongan atau cutting di area perbukitan yang belum dipondasi atau ditalud. Kondisi ini dinilai sangat berisiko, terutama saat musim hujan tiba.
“Tadi kita turun, dan kita lihat ada beberapa titik yang menjadi ancaman keselamatan perumahan warga saat penghujan datang,” tambahnya.
Atas temuan tersebut, Ibrahim meminta pihak pengembang Perumahan Djavino untuk segera mengambil langkah perbaikan dan tidak menunggu hingga terjadi bencana.
Ia juga mendesak pihak berwenang, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait lainnya, untuk segera turun ke lapangan guna mengevaluasi kembali perizinan yang dimiliki oleh perumahan tersebut.
“Kami juga minta pihak berwenang untuk turun lapangan dan mengevaluasi perizinan yang dimiliki perumahan Djavino,” tegas Ibrahim.
Sementara itu, salah satu penanggung jawab Perumahan Djavino, Ranla, yang dikonfirmasi melalui berbagai saluran komunikasi, belum memberikan tanggapan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengembang terkait dugaan pelanggaran izin lingkungan ini.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian serius dan memerlukan tindak lanjut segera dari pemerintah setempat untuk memastikan keselamatan warga. **
