Ekobis

Peran Industri Keuangan dalam Mendorong Literasi, Sinergi OJK dan Perbankan

59
×

Peran Industri Keuangan dalam Mendorong Literasi, Sinergi OJK dan Perbankan

Sebarkan artikel ini

Kendari, – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara terus memperkuat literasi keuangan melalui sinergi dengan industri jasa keuangan, termasuk PT BPD Sulawesi Tenggara dan PD BPR Bahteramas Kolaka. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan akses informasi yang lebih luas kepada masyarakat mengenai pentingnya memahami produk jasa keuangan serta mengenali investasi ilegal.

Sebagai bagian dari program literasi keuangan, OJK Sultra bersama PT BPD Sulawesi Tenggara dan PD BPR Bahteramas Kolaka menggelar edukasi keuangan di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur. Kegiatan ini menargetkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk calon pekerja, masyarakat umum, serta pelajar. Di Kabupaten Kolaka, edukasi dilakukan dalam rangkaian Job Fair yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka untuk memperingati HUT ke-65 Kabupaten Kolaka. Sementara di Kabupaten Kolaka Timur, edukasi keuangan digelar di Kecamatan Ladongi dengan melibatkan Pemerintah Daerah Kolaka Timur serta sekolah setempat.

Kepala Bagian PEPK dan LMSt OJK Sultra menekankan bahwa industri jasa keuangan memiliki peran strategis dalam mendorong literasi keuangan di masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai layanan keuangan, sehingga mereka dapat menggunakan produk keuangan secara bijak dan menghindari investasi ilegal,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, PT BPD Sulawesi Tenggara dan PD BPR Bahteramas Kolaka turut memberikan materi tentang berbagai produk jasa keuangan yang tersedia serta bagaimana cara mengakses layanan keuangan secara aman. Edukasi ini menjadi upaya preventif dalam melindungi masyarakat dari risiko penipuan keuangan yang kian marak terjadi.

Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen. Kesenjangan ini mengindikasikan bahwa meskipun semakin banyak masyarakat yang menggunakan produk jasa keuangan, masih banyak yang belum memahami manfaat dan risikonya secara menyeluruh.

Lagi Viral, Baca Juga  Danang Ketua REI Sultra: Kebijakan BPHTB Nihil Buka Peluang Rumah Subsidi Lebih Terjangkau

Camat Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan apresiasinya terhadap program edukasi keuangan ini. Menurutnya, kehadiran OJK dan industri jasa keuangan sangat membantu masyarakat dalam memahami bagaimana memilih produk keuangan yang aman dan legal. “Masyarakat, terutama pelajar dan calon pekerja, kini lebih memahami bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan mengenali potensi risiko dalam investasi,” ungkapnya.

Edukasi keuangan yang dilakukan OJK Sultra bersama PT BPD Sulawesi Tenggara dan PD BPR Bahteramas Kolaka diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat Sulawesi Tenggara. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih produk keuangan, menghindari investasi bodong, serta meningkatkan kesejahteraan finansial mereka secara keseluruhan. (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!