KENDARI – Nama Diva Ayu Harlyan Sari, siswi SMAN 5 Kendari, mendadak menjadi sorotan nasional.
Gadis kelahiran 24 Maret 2010 ini terpilih menjadi salah satu penari yang tampil memukau dalam Tari Sajo Moane asal Kabupaten Wakatobi di upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Negara, Minggu (17/8/2025).
Bersama 169 penari lainnya, Diva tampil heroik dan penuh semangat, membuat suasana Istana Negara yang khidmat berubah menjadi penuh kejutan budaya.
Keberhasilannya ini bukan kebetulan. Diva dikenal sebagai siswi berprestasi yang piawai di atas panggung dan di kelas.
Deretan penghargaannya, seperti Juara 1 Tari 4 Etnis Expo 2025 dan Juara 2 Tari Nusantara Expo 2022, menjadi bukti bakatnya yang luar biasa.
Tak hanya tari, ia juga sukses meraih Harapan 1 Trio Song dan Harapan 2 Vocal Group Expo 2024 di bidang tarik suara.
Selain jago seni, putri dari pasangan Suhartono, S.H. dan Mulyani ini juga berprestasi di bidang akademik.
Ia membuktikan kecerdasannya dengan meraih Juara 3 Olimpiade IPA Expo 2025. Kemampuan Diva dalam menyeimbangkan antara kegiatan ekstrakurikuler seni dan pelajaran sekolah menjadikannya teladan bagi banyak pelajar di Sulawesi Tenggara.
Aktif di OSIS, Diva menunjukkan bahwa ia tak hanya berbakat, tapi juga memiliki jiwa kepemimpinan.
Penampilan Tari Sajo Moane yang viral ini mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Wakatobi, Haliana.
Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap performa luar biasa para penari.
“Saya sangat bangga sekali, tentu ini merupakan kesempatan yang langka, luar biasa dan berkah buat kita semua,” ungkap Haliana di Jakarta.
Ia juga menambahkan, kolaborasi antara penari Wakatobi dan penari dari Kendari, seperti Diva, terlihat lepas dan tanpa beban.
Keberhasilan Diva Ayu Harlyan Sari tampil di panggung nasional adalah bukti bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membawa seorang anak daerah ke level tertinggi.
Diva, dengan segala prestasinya, adalah representasi nyata dari potensi besar anak muda Sulawesi Tenggara. (Red)
