KONAWE UTARA – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara bergerak cepat merespons dampak banjir yang melanda Asera, Konawe Utara. Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, pada Rabu (9/4/2025) siang, meninjau langsung lokasi banjir.
Mantan Pangdam XIV Hasanuddin itu datang dari Kendari, bersama Danrem 143 Haluoleo Brigjen TNI Raden Wahyu Sugiarto, untuk melihat kondisi lapangan serta berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS).
“Saya datang ke Sambandete ini untuk melihat langsung banjir yang tampaknya menjadi persoalan tahunan. Penyebabnya jelas, elevasi jalan dan permukaan air hampir sama. Naik sedikit, langsung terendam,” ujar Sumangerukka di lokasi.
Menyusul kunjungan tersebut, BPJN langsung menginisiasi penyiapan solusi darurat untuk memulihkan akses jalan yang terputus. Kepala BPJN Sultra, Yudi Hardiana, menyatakan bahwa pihaknya mulai menyiapkan rangka dan panel Jembatan Bailey pada Kamis (10/4).
Jembatan modular ini akan difungsikan sebagai jalur sementara bagi kendaraan yang melintasi jalur Trans Sulawesi yang lumpuh akibat terjangan banjir.
“Hari ini tanggal 10 April 2025, BPJN Sulawesi Tenggara gerak cepat menyiapkan rangka dan panel Jembatan Bailey sebagai jalan sementara selama banjir di Asera,” ujar Yudi kepada awak media.
Menurut data BBPJN, sedikitnya 700 meter badan jalan di Trans-Sulawesi tersebut terendam banjir. Akibatnya, distribusi logistik terganggu dan mobilitas warga terhambat. Sebagai solusi darurat, Gubernur Andi Sumangerukka sebelumnya telah menginstruksikan pembangunan jembatan bailey (jembatan rangka baja ringan) agar konektivitas segera pulih. BBPJN disebut telah menyiapkan struktur teknis jembatan tersebut.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Balai Jalan, dan mereka siap. Tinggal menyelesaikan persoalan teknis dan administrasi agar pelaksanaan tidak menyalahi aturan,” kata Gubernur saat meninjau lokasi. Ia berharap pembangunan dimulai segera setelah dokumen pendukung rampung. Pemerintah Provinsi juga menyiapkan solusi jangka panjang berupa pembangunan jembatan permanen di titik banjir, dengan anggaran yang sudah disiapkan dalam rencana kerja pemerintah daerah.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan bahwa material yang tengah disiapkan meliputi berbagai komponen penting seperti panel-panel baja, gelagar, dan plat lantai. Seluruh material ini akan segera dimobilisasi ke Asera, Konawe Utara, melalui koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Untuk mobilisasi dan pemasangan, yang akan dilakukan oleh pemerintah provinsi, hari ini kami akan berkoordinasi dengan pihak Pemprov Sultra. Begitu jembatan terpasang, diharapkan seluruh kendaraan sudah dapat melintas kembali,” lanjutnya.
Langkah sigap BPJN Sultra ini dipandang sebagai bagian krusial dalam upaya pemulihan infrastruktur dasar pasca-bencana banjir yang meluluhlantakkan wilayah Konawe Utara. Jembatan Bailey, dengan karakternya yang modular dan relatif cepat dalam perakitan di lapangan, dinilai sebagai solusi yang efektif untuk penanganan kondisi darurat seperti ini.
Warga menyambut positif langkah cepat pemerintah. Mereka berharap pembangunan jembatan permanen benar-benar direalisasikan agar kejadian serupa tidak terulang. Sejumlah pengendara mengungkapkan apresiasi atas inisiatif Gubernur Andi Sumangerukka dan respons cepat dari BPJN Sultra.
Yudi pun menyampaikan harapannya agar dengan pemasangan jembatan sementara ini, arus lalu lintas dan distribusi logistik ke wilayah-wilayah terdampak banjir dapat segera kembali berjalan normal. Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana. (red)