MUNA, – Ketua Komisi Advokasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (DPM FH UHO), Ical Darkol, menyoroti masuknya perusahaan kelapa sawit yang bermitra dengan masyarakat di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Ia menekankan pentingnya transparansi dan keberlanjutan dalam setiap investasi perkebunan kelapa sawit.
“Kami mendukung investasi yang bermanfaat bagi masyarakat, namun pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah eksploitasi yang merugikan masyarakat dan lingkungan,” ujar Ical, yang juga Sekretaris Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kolasa (HIPPMAKOL), Kamis (16/5/2024).
Ical menekankan bahwa perusahaan yang bermitra dengan masyarakat harus memiliki komitmen kuat terhadap keadilan bagi petani lokal. Kerja sama ini, menurutnya, tidak boleh hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Kami akan terus mengawal agar perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku dan tidak menimbulkan konflik sosial,” tegasnya.
Sebagai mahasiswa hukum yang aktif dalam advokasi, Ical mendorong pemerintah daerah untuk lebih selektif dalam memberikan izin kepada perusahaan yang ingin berinvestasi di Muna. Aspek hukum dan lingkungan harus menjadi perhatian utama sebelum memberikan izin operasional kepada perusahaan sawit.
HIPPMAKOL juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai hak-hak mereka dalam kemitraan dengan perusahaan. Ical menegaskan bahwa masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas mengenai hak dan kewajiban mereka agar tidak dirugikan dalam perjanjian kemitraan.
Dengan berbagai dinamika yang terjadi, Ical berharap investasi di sektor kelapa sawit dapat berjalan seimbang dan tidak mengorbankan hak-hak masyarakat lokal.
“Kami akan terus mengadvokasi kebijakan yang pro-rakyat dan memastikan bahwa investasi ini benar-benar membawa kesejahteraan, bukan hanya bagi segelintir pihak,” pungkasnya. (red)