Kendari, Sultra – Situasi kepemimpinan di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan dinamika yang signifikan menyusul adanya aspirasi dari sejumlah pengurus dan anggota terkait arah organisasi.
Aspirasi ini tertuang dalam surat resmi yang dilayangkan kepada Ketua Umum KONI Pusat di Jakarta, yang turut ditandatangani oleh Ketua Harian KONI Sultra, Suwandi Andi. Surat tersebut menyampaikan harapan akan adanya perbaikan kinerja organisasi yang dinilai kurang efektif, dengan sorotan utama pada perlunya revitalisasi organisasi dan program kerja.
Beberapa poin krusial yang mendasari aspirasi ini meliputi harapan akan pengambilan keputusan yang lebih sesuai dengan mekanisme organisasi, penataan struktur pengurus yang selaras dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI Pusat serta peraturan organisasi, hingga pengelolaan keuangan cabang olahraga yang diharapkan lebih transparan dan akuntabel.
Evaluasi terhadap prestasi kontingen Sulawesi Tenggara pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, yang menjadi catatan penting bagi partisipasi daerah dalam pesta olahraga nasional empat tahunan itu, turut menjadi perhatian dalam upaya perbaikan ke depan.
Merespons dinamika yang terjadi di tubuh KONI Sultra, KONI Pusat menunjukkan respons cepat dan konstruktif. Melalui surat resmi bernomor 374/ORG/V/2025 yang diterbitkan pada 5 Mei 2025, Sekretaris Jenderal KONI Pusat, Drs. Tb. Lukman Djajadikusuma, MEMOS, secara proaktif meminta Ketua Umum KONI Sultra untuk segera memberikan klarifikasi terkait aspirasi yang berkembang tersebut.
Selain itu, KONI Pusat juga menginstruksikan agar segera digelar pertemuan yang melibatkan seluruh anggota KONI Provinsi Sultra, memberikan tenggat waktu 30 hari untuk menindaklanjuti aspirasi ini.
Lebih lanjut, KONI Pusat menggarisbawahi langkah-langkah yang harus ditempuh jika pertemuan yang diharapkan tidak terlaksana atau tidak mendapatkan respons positif dari anggota.
Dalam skenario tersebut, KONI Provinsi Sultra diwajibkan untuk menyelenggarakan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub). Bahkan, KONI Pusat memberikan ruang bagi anggota KONI Sultra untuk mengambil inisiatif menggelar forum Musorprovlub sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam AD/ART KONI, apabila langkah tersebut tidak kunjung diambil.
Sebagai tindak lanjut awal dari respons KONI Pusat, kelompok pengurus dan anggota yang menyampaikan aspirasi mengambil langkah konsolidasi.
Mereka mengundang seluruh Ketua dan Sekretaris Umum Pengurus Provinsi Cabang Olahraga serta Ketua dan Sekretaris Umum KONI Kabupaten/Kota untuk menghadiri acara silaturahim yang diadakan pada Kamis (8/5) di Rumah Makan Surya, Kendari.
Pertemuan ini diyakini menjadi wadah untuk membahas strategi dan langkah-langkah selanjutnya terkait harapan perbaikan organisasi yang telah disampaikan.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para petinggi cabor tingkat provinsi serta KONI kabupaten/kota ini, sebuah aspirasi kuat muncul.
Sebanyak 38 cabang olahraga hadir dan memberikan tanda tangan dukungan, sementara 42 cabang olahraga lainnya dari total 46 cabang olahraga menyatakan dukungan melalui sambungan telepon.
Dari total 17 KONI kabupaten/kota, minus dua daerah yang belum memiliki ketua definitif, sebanyak 11 KONI kabupaten/kota menyampaikan aspirasi perubahan kepemimpinan secara tertulis. Mereka secara terbuka meminta dan bahkan mendaulat Andi Ady Aksar, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulawesi Tenggara, untuk tampil sebagai kandidat Ketua Umum KONI Sultra periode mendatang.
Menanggapi dorongan dan dukungan signifikan tersebut, Andi Ady Aksar menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan amanah tersebut.
“Saya sebagai ketua IPSI, sebagai pemerhati olahraga, sebagai pecinta olahraga di Sultra, jika memang teman-teman berkehendak dan berkeinginan untuk meminta saya maju sebagai ketua KONI, bismillah saya siap,” ujarnya dengan nada mantap.
Lebih lanjut, Andi Ady Aksar mengajak seluruh elemen olahraga di Sultra untuk fokus menatap masa depan.
“Kita tidak usah menoleh ke belakang bagaimana kemarin, kita harus fokus ke depan. Apa yang terjadi kemarin adalah bentuk dari pembelajaran. Insyaallah ke depan kalau kompak terus seperti ini, apalagi didukung oleh cabor-cabor, saya juga percaya diri masuk dan mengibahkan waktu dan diri saya untuk KONI. Itu karena ada dukungan senior-senior di KONI dan teman-teman cabang olahraga,” pungkasnya.
Dengan menguatnya aspirasi perubahan dan munculnya dukungan mayoritas dari cabang olahraga serta KONI kabupaten/kota terhadap Andi Ady Aksar, peta kepemimpinan KONI Sultra berada di persimpangan jalan.
Langkah selanjutnya dari KONI Pusat dan respons dari kepemimpinan saat ini akan menjadi penentu arah organisasi olahraga tertinggi di Sulawesi Tenggara ini. Harapan akan adanya pemulihan dan peningkatan prestasi olahraga daerah pun kini bertumpu pada dinamika yang tengah terjadi.  (red)