Daerah

Pemprov Sultra Siapkan 200 Hektare Lahan untuk Markas Kopassus, Perkuat IKN dan Ekonomi Lokal

1486
×

Pemprov Sultra Siapkan 200 Hektare Lahan untuk Markas Kopassus, Perkuat IKN dan Ekonomi Lokal

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi, ke kantor Gubernur Sultra pada Rabu (4/6/2025).

Kendari, — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyiapkan lahan seluas sekitar 200 hektare untuk pembangunan Markas Komando (Mako) Grup 5 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).

Rencana strategis ini terungkap dalam kunjungan kerja Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI Djon Afriandi, ke kantor Gubernur Sultra pada Rabu (4/6/2025).

Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menyambut langsung kedatangan Danjen Kopassus di ruang kerjanya di Jalan Bumi Praja, Kendari.

Dalam keterangannya, Gubernur Andi Sumangerukka, yang akrab disapa ASR, menyampaikan bahwa kehadiran Danjen Kopassus merupakan bagian integral dari program strategis TNI AD dalam memperkuat pertahanan nasional, khususnya di kawasan timur Indonesia.

“Hari ini kita kedatangan Danjen Kopassus untuk melanjutkan program pengembangan satuan di Sultra. Pemerintah provinsi telah menyiapkan lahan seluas sekitar 200 hektare untuk pembangunan Mako Grup 5 Kopassus,” ungkap Andi Sumangerukka, yang juga pernah menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin.

Ia berharap, proses pembangunan dapat segera dimulai setelah peninjauan lokasi bersama oleh jajaran Pemprov dan TNI AD rampung.

Andi Sumangerukka menjelaskan, pembangunan markas ini bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Mengingat wilayah di sekitar IKN sudah cukup padat, pembangunan markas baru di Sultra menjadi pilihan strategis untuk keseimbangan pertahanan.

“Untuk lokasinya jangan dulu dikasih tahu, tetapi yang jelas kita siapkan kurang lebih 200 hektare. Bisa lebih dan kurang,” ujar Andi Sumangerukka.

Ia juga menyampaikan bahwa di lahan tersebut, selain markas utama, akan dibangun satu skuadron helikopter. Fasilitas pendukung seperti rumah sakit, sekolah, hingga pasar juga direncanakan akan dibangun. “Pemerintah daerah akan terbantu, karena akan menciptakan sentra-sentra ekonomi, ada pasar,” tambahnya.

Lagi Viral, Baca Juga  Gempa Tektonik Guncang Barat Laut Morosi, Tidak Ada Gempa Susulan

Gubernur memperkirakan, kehadiran ribuan prajurit di markas baru ini akan memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

“Kalau misalkan ada 1.000 atau 2.000 prajurit yang ada di situ, gajinya kira-kira Rp5 juta, yang dia bisa belanjakan Rp3 juta, artinya kan sekitar Rp6 miliar bisa dibelanjakan. Jadi kan multiefek. Jadi kira-kira begitu,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi menegaskan bahwa kehadirannya di Sultra dalam rangka koordinasi pembangunan satu grup Kopassus di Kendari. Pembangunan markas ini untuk meng-cover Pulau Sulawesi, sebagai pertahanan salah satu pulau besar di Indonesia.

“Kita menempatkan markas komando ini di Kendari dengan pertimbangan strategis posisi bisa meng-cover seluruh kepulauan di Sulawesi,” tuturnya.

Mayjen Djon Afriandi menjelaskan, fokus kunjungan kali ini membahas soal perencanaan lahan yang akan digunakan, termasuk proses hibah tanah, pengukuran, serta sertifikasi lahan. “Untuk tahun ini kita rencanakan untuk sertifikat tanahnya. Setelah itu, mudah-mudahan di awal tahun 2026 sudah ada pembangunan,” jelasnya.

Rencana pembangunan ini menandai babak baru penguatan pertahanan di kawasan timur Indonesia. Lebih dari itu, ini juga menjadi simbol sinergi yang kuat antara TNI AD dan pemerintah daerah dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk diketahui, Kopassus memiliki lima grup yang berperan penting dalam menjaga NKRI, antara lain:

  • Grup 1/Para Komando: Berdiri pada 23 Maret 1963, bermarkas di Serang, Banten. Membawahi 3.274 personel yang terbagi ke dalam empat batalyon tempur: Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika, Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika, Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika, dan Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladika.
  • Grup 2/Para Komando: Didirikan pada 1962, bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Membawahi 1.459 personel terbagi menjadi Batalyon 21/Bhirawa Yudha, Batalyon 22/Manggala Yudha, dan Batalyon 23/Dhanuja Yudha.
  • Grup 3/Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus): Bertujuan untuk melatih calon-calon anggota Kopassus. Terletak di Batujajar, Jawa Barat.
  • Grup 4/Sandi Yudha: Bertugas untuk perang rahasia. Berdiri pada 24 Juli 1967, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Grup ini memiliki spesialisasi dalam intelijen tempur serta kontra pemberontakan.
  • Grup 5/Detasemen Khusus 81 (Penanggulangan Teror): Satuan 81 Kopassus bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Bertugas untuk menangani teror, baik itu perang kota, intelijen, maupun kontra-intelijen.
Lagi Viral, Baca Juga  Misi Prabowo, Visi ASR: Pertanian Terdepan di Sulawesi Tenggara

Dalam kunjungan kerja Danjen Kopassus ini, turut hadir sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sultra dan pejabat Pemprov.

Mereka antara lain Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Kendari, Kolonel Laut (P) Dedi Wardana; Kolonel Inf Puguh Binawanto Kasrem 143/HO; Kolonel Czi Luqman Nurhakim Kasi Ren Kasrem 143/HO; Letkol Inf Muhammad Jafar Kasi Ter Kasrem 143/HO; Kepala Dinas PU Sultra Martin Efendi Patulak; Kepala Dinas Sosial Sultra Haris Ranto; serta Kepala Dinas Perumahan Sultra Drs. Abdul Fatah. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!