PERDETIK, – Warga yang bermukim di sekitar kawasan pertambangan PT Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menjerit akibat krisis air bersih yang kian memburuk, terutama saat kemarau melanda. Keluhan ini mencuat seiring dengan meningkatnya kesulitan warga dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Herdin, seorang warga Desa Nuha, mengungkapkan bahwa pasokan air bersih bagi masyarakat kini jauh dari kata cukup. Ia menyinggung bantuan fasilitas air yang pernah diberikan oleh perusahaan pada tahun 2009, yang dahulu sangat membantu, namun kini tak lagi mampu mengakomodasi pertumbuhan populasi.
“Kalau musim kemarau, kami kesulitan air bersih. Dulu ada bantuan dari PT Inco (sekarang PT Vale) tahun 2009, itu cukup membantu. Tapi sekarang, jumlah penduduk bertambah, dan bantuan itu tidak lagi mencukupi,” ujarnya pada Jumat (2/5).
Lebih lanjut, Herdin menjelaskan bahwa saat ini warga hanya dapat mengandalkan sumber air swadaya. Meskipun terdapat pembangunan fasilitas baru, ia menilai kapasitasnya masih jauh dari memadai untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga.
“Ada yang baru dibangun, tapi kami tidak tahu apakah dari PT Vale atau dari mana. Itu pun tidak memadai, mungkin karena penampungannya kecil. Intinya, belum cukup untuk kebutuhan kami di sini,” jelasnya dengan nada prihatin.
Masyarakat setempat berharap agar PT Vale Indonesia Tbk maupun pemerintah daerah segera bertindak dan memberikan solusi konkret atas permasalahan ini. Pemenuhan kebutuhan dasar air bersih menjadi prioritas utama yang mendesak untuk diperhatikan.
Menanggapi keluhan warga, Senior Coordinator Communications PT Vale Indonesia, Suwarny Dammar, saat dikonfirmasi pada Jumat malam, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan terkait kondisi yang disampaikan oleh warga tersebut (red)
