JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik inisiatif pemerintah dalam meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa kehadiran BPI Danantara akan memperkuat pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara komprehensif, mendorong investasi domestik, dan memperkokoh perekonomian nasional yang berkelanjutan.
Pembentukan BPI Danantara, yang disahkan melalui perubahan Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2023 tentang BUMN, bertujuan untuk mengelola kekayaan negara secara terpisah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana yang dikelola akan dioptimalkan untuk investasi strategis di sektor-sektor seperti hilirisasi, infrastruktur, ketahanan pangan dan energi, industri substitusi impor, serta digital.
“Kehadiran BPI Danantara bukanlah fenomena baru. Konsep sovereign wealth fund telah diterapkan di banyak negara dengan sukses,” ujar Dian, merujuk pada contoh-contoh seperti Government Pension Fund Global (Norwegia) dan Temasek Holdings (Singapura).
Pada tahap awal, BPI Danantara akan mengkonsolidasikan beberapa BUMN besar, termasuk bank-bank BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, dan BNI. OJK memastikan bahwa pengelolaan bank-bank tersebut akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan tata kelola yang baik, sesuai dengan regulasi yang berlaku dan standar internasional.
“OJK akan terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, serta industri perbankan, untuk memastikan pengelolaan Bank BUMN berjalan dengan baik, konsisten, dan berkelanjutan,” tegas Dian.
Dian juga menekankan bahwa pembentukan BPI Danantara tidak akan mengurangi kualitas operasional dan layanan perbankan, serta keamanan simpanan masyarakat. Bank-bank BUMN akan tetap beroperasi sesuai dengan regulasi yang berlaku dan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta tata kelola perusahaan yang baik.
“Kami meminta bank-bank BUMN untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme, serta pelayanan kepada nasabah, dalam rangka meningkatkan kontribusi bank terhadap pembangunan ekonomi secara keseluruhan,” imbuhnya.
Dengan kinerja keuangan yang solid dan fundamental yang kuat, bank-bank BUMN optimis dapat menjaga pertumbuhan yang stabil di tengah dinamika kondisi perekonomian global dan domestik. OJK akan terus memantau perkembangan bisnis bank-bank BUMN agar sejalan dengan tujuan pembentukan BPI Danantara. (red)