KENDARI, – Sektor perbankan di Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan daya tahan yang kuat dengan membukukan pertumbuhan kinerja positif sepanjang tahun 2025. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra per September 2025 mencatat total aset perbankan di wilayah tersebut telah mencapai Rp60,24 triliun, tumbuh 3,13% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, pada Kamis (20/11), menyoroti bahwa pertumbuhan ini didorong oleh geliat ekonomi daerah, yang tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan sebesar 5,6% hingga mencapai Rp41,73 triliun.
“Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah potensi ekonomi lokal Sulawesi Tenggara di beberapa sektor yang terus berkembang, yang menjadi lahan untuk dilakukan proses penyaluran dan pembiayaan,” ujar Bismi Maulana.
Prospek pertumbuhan ke depan semakin cerah dengan adanya kolaborasi strategis antara Bank Pembangunan Daerah (BPD). OJK Sultra menilai inisiasi Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Jatim dan Bank Sultra, yang didukung oleh misi dagang Pemprov Sultra dan Jawa Timur, akan membawa dampak signifikan.
Ismi Maulana menekankan bahwa sinergi KUB ini diproyeksikan mampu berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kredit di Sulawesi Tenggara pada tahun 2026.
Selain kredit, KUB juga diharapkan membantu peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK). Bank Jatim sebagai bank induk di KUB, akan membantu pertumbuhan DPK di Sultra, khususnya dalam peningkatan Dana Murah (tabungan dan giro).
Secara makro, kinerja LJK yang positif ini sejalan dengan capaian ekonomi Provinsi Sultra. OJK Sultra mencatat pertumbuhan ekonomi provinsi berada di angka 5,89%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,12%. (red)
