JAKARTA, — PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), salah satu perusahaan smelter nikel terbesar di Indonesia, disebut telah memangkas produksi dan berpotensi menghentikan seluruh operasinya. Pemangkasan ini dilakukan beberapa bulan setelah induk usaha GNI, Jiangsu Delong Nickel Industry Co., mengalami kebangkrutan.
Mengutip laporan Bloomberg, GNI disebut menunda pembayaran kepada pemasok bijih nikel dan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mereka. “Smelter GNI tampaknya akan segera ditutup jika kondisinya tidak membaik,” ujar seorang sumber yang enggan disebut namanya karena alasan keamanan.
Sebagai catatan, Jiangsu Delong merupakan produsen stainless steel terbesar ketiga di China. Laporan dari lembaga nonprofit C4ADS menyebut perusahaan ini adalah satu dari dua entitas usaha asal China yang mengendalikan 70 persen kapasitas smelter nikel di Indonesia.
Smelter nikel milik GNI mulai beroperasi pada 2021. Saat itu, Presiden Joko Widodo turut meresmikan fasilitas yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mengingat nilai investasi yang cukup besar, yaitu mencapai 3 miliar dollar AS.
Hingga saat ini, pihak GNI belum memberikan keterangan resmi terkait situasi tersebut.** (KR)**