Daerah

Muak Kebanjiran Terus, Warga Puri Taman Kendari Ramai-Ramai Setop Bayar Angsuran KPR ke BTN Syariah Kendari!

324
×

Muak Kebanjiran Terus, Warga Puri Taman Kendari Ramai-Ramai Setop Bayar Angsuran KPR ke BTN Syariah Kendari!

Sebarkan artikel ini
Banjir Langganan, Warga Puri Taman Kendari Ultimatum Pengembang dengan Mogok Bayar Cicilan

KENDARI – Aksi protes warga Perumahan Puri Taman Kendari terhadap bencana banjir yang tak kunjung usai mencapai babak baru. Tak hanya menyuarakan tuntutan perbaikan drainase, kini puluhan kepala keluarga kompak melakukan mogok massal pembayaran angsuran kredit rumah mereka melalui Bank BTN Syariah.

Langkah drastis ini diambil sebagai bentuk kekecewaan mendalam atas ketidakbecusan pihak pengembang dan pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan banjir yang telah terjadi hingga delapan kali.

Pemandangan memilukan kembali menghantam komplek perumahan di Kota Kendari itu pada Senin (15/4) malam. Air setinggi 1,5 meter merendam rumah-rumah warga di Blok C, Blok F, dan Blok B, menambah daftar panjang penderitaan mereka akibat luapan air yang diduga berasal dari sungai di sisi perumahan. Merasa geram dengan kondisi yang terus berulang tanpa solusi nyata, warga pun mengambil sikap tegas.

“Kami sudah muak dijanjikan terus! Banjir ini sudah kedelapan kalinya, dan tidak ada perubahan signifikan. Sebagai bentuk protes, kami sepakat untuk tidak lagi membayar cicilan ke BTN Syariah sampai ada jaminan keamanan dari banjir,” ujar Yunus Mbatono, Ketua Umum LSM JARAK Sultra yang juga menjadi salah satu motor penggerak aksi ini.

Menurut Yunus, aksi mogok bayar cicilan ini merupakan langkah kolektif yang disepakati seluruh warga terdampak banjir. Mereka merasa pihak pengembang ingkar janji terkait kondisi perumahan yang dijanjikan bebas banjir saat pemasaran.

Selain itu, lambannya respons pemerintah daerah dalam menangani akar permasalahan banjir, seperti normalisasi sungai dan pembenahan drainase, juga menjadi pemicu kemarahan warga.

“Kami ini korban! Kami sudah membayar mahal rumah ini, tapi yang kami dapat malah kebanjiran terus. Dengan tidak membayar cicilan, kami berharap pihak bank juga bisa ikut menekan pengembang dan pemerintah untuk segera bertindak,” tegas seorang ibu rumah tangga, warga Blok C, dengan nada penuh kekecewaan.

Aksi mogok bayar cicilan ini tentu menjadi preseden buruk bagi iklim properti di Kendari. Bank BTN Syariah sebagai pihak penyalur kredit dipastikan akan terkena dampak langsung dari kebijakan warga ini.

Awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak Bank BTN Syariah terkait aksi massal nasabahnya ini, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak bersangkutan.

Sementara itu, tuntutan warga tidak hanya soal penghentian pembayaran cicilan. Mereka juga mendesak pihak pengembang untuk menghentikan sementara pembangunan tahap ke-4 Perumahan Puri Taman Kendari sebelum ada jaminan perbaikan infrastruktur yang memadai. Janji pengembang pascabanjir Januari 2025 untuk membangun tanggul dan membenahi saluran air pun dinilai hanya isapan jempol belaka.

Upaya konfirmasi juga telah dilakukan kepada pihak Developer Puri Taman Kendari terkait tuntutan dan aksi mogok bayar cicilan warga, namun sayangnya, hingga saat ini belum ada respons dari pihak pengembang.

Aksi nekat warga Puri Taman Kendari ini menjadi sinyalemen kuat bahwa kesabaran mereka telah habis. Mereka berharap, dengan tekanan finansial melalui mogok bayar cicilan, pihak pengembang dan pemerintah daerah akan segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan banjir yang telah merusak kehidupan mereka selama ini.

Bola kini berada di tangan pihak-pihak terkait untuk segera memberikan solusi agar kepercayaan warga bisa kembali pulih.  (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!