Ekobis

Kejar Target, Transcoal Pacific Kantongi Kontrak Jumbo Angkutan Nikel Sulawesi Tenggara

108
×

Kejar Target, Transcoal Pacific Kantongi Kontrak Jumbo Angkutan Nikel Sulawesi Tenggara

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, – PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) menunjukkan agresivitasnya dalam memburu kontrak baru guna mengejar pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi.

Teranyar, perseroan sukses menandatangani kontrak jasa pengangkutan bijih nikel dengan salah satu perusahaan tambang bijih nikel di Sulawesi Tenggara. Informasi ini disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama TCPI, Denry Raymond Lelo, menjelaskan bahwa sesuai dengan perjanjian, perseroan akan mengangkut bijih nikel menggunakan kapal tunda dan kapal tongkang.

Pengangkutan akan dilakukan dari titik pemuatan ke titik penyerahan yang telah ditentukan oleh pelanggan.

“Estimasi total volume kargo angkutan mencapai 100 juta metrik ton. Masa kontrak lima tahun dan dapat diperpanjang selama lima tahun dengan estimasi nilai kontrak mencapai US$183 juta,” ujar Denry.

Menurut Denry, perolehan kontrak ini akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kegiatan operasional perusahaan.

“Kami mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, dan tentu saja, perseroan akan menerima jasa pengangkutan bijih nikel. Kelangsungan usaha TCPI pun tetap terjaga dan terjamin dengan baik,” tambahnya.

Kinerja Keuangan dan Target Ekspansi

Pada kuartal pertama 2025, TCPI mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp445,58 miliar, naik 3,9% dari Rp438,78 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Dari pendapatan tersebut, emiten dengan aset Rp3,69 triliun per Maret 2025 ini membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp48,59 miliar pada kuartal I 2025.

Angka ini sedikit menurun tipis 1,09% dibandingkan Rp49,13 miliar pada kuartal I 2024.

Emiten pelayaran ini menargetkan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun untuk tahun 2025. Untuk mendukung target tersebut, TCPI menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp700 miliar.

Direktur Transcoal Pacific, Bintang Septo Drestanto, sebelumnya pernah menyampaikan bahwa alokasi belanja modal tersebut akan digunakan untuk membangun dua pusher barge, empat tug boat, dan enam barge.

Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun 2024 yang sebesar Rp450 miliar.

Lagi Viral, Baca Juga  Kartu Silver Bank Sultra, Solusi Hemat untuk Transaksi Harian!

Bintang menuturkan, capex pada tahun 2024 dialokasikan TCPI untuk membeli dua pusher tag dan satu kapal MV Supramax.

Di sisi lain, TCPI juga menargetkan volume pengangkutan batu bara mencapai 42 juta ton pada tahun 2025. Hingga akhir Oktober 2024, volume angkutan TCPI telah mencapai 41 juta metrik ton.

Adapun sampai September 2024, TCPI mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,42 triliun, naik 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun.

Sekadar informasi, TCPI adalah emiten yang bergerak di bidang layanan transportasi dan logistik untuk produk terkait energi.

Bisnis utama TCPI terdiri atas tiga lini utama, yaitu pengangkutan batu bara atau transshipment coal (loading, underway, discharging/loading into vessel), pengangkutan jarak jauh batu bara atau long-hauling coal (loading, underway, dicharging di jetty PLTU), dan pengangkutan minyak atau oil barge (loading jetty, tug boat and oil barger, disharging jetty). (Release)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!