Kendari, – Kepolisian Sektor (Polsek) Mandonga, Sulawesi Tenggara, tengah mengintensifkan penyelidikan kasus kebakaran tragis yang menewaskan empat balita di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.
Hingga Rabu, 14 Mei 2025, enam orang saksi telah dimintai keterangan untuk mengungkap kronologi dan potensi adanya unsur kelalaian dalam insiden tersebut.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Mandonga, Iptu Andry Irwanto, menyatakan bahwa saksi-saksi yang diperiksa meliputi berbagai pihak yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa nahas itu. Mereka terdiri dari kekasih ibu korban berinisial A, para tetangga yang berada di sekitar lokasi kejadian, serta anggota keluarga korban.
“Saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi di lokasi kejadian. Mereka termasuk orang tua korban, teman lelaki ibu korban, perwakilan pemerintah setempat dari tingkat RT, dan saudara dari korban,” ujar Iptu Andry Irwanto kepada wartawan di Kendari.
Lebih lanjut, Iptu Andry Irwanto menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil analisis dari laboratorium forensik (labfor) Polda Sulawesi Selatan. Hasil labfor ini diharapkan dapat memberikan informasi krusial mengenai penyebab pasti kebakaran sebelum penyidik menggelar perkara.
“Jika nantinya ditemukan indikasi adanya unsur pidana, kasus ini akan ditingkatkan ke tahap penyidikan,” tegasnya.
Dalam proses pemeriksaan lanjutan, Polsek Mandonga juga berencana berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) serta melibatkan ahli hukum pidana untuk mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif.
“Mengenai kemungkinan adanya unsur kelalaian, kami masih mendalami keterangan para saksi. Apakah unsur-unsur kelalaian terpenuhi atau tidak, akan terjawab setelah hasil labfor keluar,” imbuh Iptu Andry Irwanto.
Ia menekankan bahwa keterangan saksi memegang peranan vital dalam menentukan pasal yang akan dikenakan kepada pihak yang bertanggung jawab, apabila terbukti adanya tindak pidana dalam kasus ini.
Seperti yang diketahui, kebakaran yang terjadi di Kecamatan Puuwatu pada Selasa, 6 Mei lalu, telah merenggut nyawa empat balita. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ibu korban dan teman prianya diduga meninggalkan keempat anaknya di rumah untuk suatu keperluan. Saat kembali, rumah tersebut telah dilalap api.
Akibat kejadian tersebut, dua balita dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara dua balita lainnya mengalami luka bakar serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Tragisnya, pada Rabu, 7 Mei, satu balita lagi meninggal dunia setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hermina Kendari. Hingga berita ini diturunkan, satu balita yang selamat masih dalam kondisi kritis dan terus mendapatkan perawatan intensif.
Polsek Mandonga terus berupaya mengumpulkan bukti dan keterangan untuk mengungkap secara terang benderang penyebab kebakaran dan menentukan apakah ada pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban pidana dalam tragedi yang memilukan ini. Hasil labfor dan keterangan saksi kunci diharapkan dapat memberikan titik terang dalam waktu dekat. (red)