Yogyakarta – PT Jasa Raharja dan Universitas Gadjah Mada (UGM) meneken nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat sinergi dalam keselamatan lalu lintas, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya manusia. Kesepakatan ini berlaku tiga tahun ke depan, mencakup enam program strategis, mulai dari peningkatan kepatuhan lalu lintas hingga inovasi dalam keselamatan transportasi.
Penandatanganan dilakukan di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM, Kamis, 6 Maret 2025. Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menandatangani MoU, disaksikan jajaran pejabat dari kedua institusi.
Rivan menegaskan bahwa PT Jasa Raharja tak hanya hadir dalam perlindungan korban kecelakaan, tetapi juga dalam upaya pencegahan. Ia menyoroti perlunya melibatkan akademisi dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih aman.
“Kami ingin membangun ekosistem keselamatan lalu lintas yang berkelanjutan. Jepang sudah membuktikan bahwa menekan angka fatalitas bisa dilakukan dengan konsistensi kebijakan,” ujar Rivan.
Ia mengungkapkan, dalam setahun terakhir, angka fatalitas kecelakaan di Indonesia turun menjadi 26.000 jiwa, namun angka itu masih jauh dibanding Jepang yang hanya mencatat 2.618 korban jiwa pada 2024. “Kami belajar dari situ. Keselamatan melibatkan banyak pihak, dan akademisi punya peran besar,” tambahnya.
Rektor UGM, Ova Emilia, menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, PT Jasa Raharja kini tak hanya berperan dalam perlindungan korban kecelakaan, tapi juga dalam pencegahan.
“Kami mengapresiasi bahwa Jasa Raharja kini terlibat dalam promosi dan prevensi. Ini sejalan dengan misi UGM untuk menciptakan ‘healthy campus’. Keselamatan lalu lintas adalah bagian penting dari itu,” kata Ova.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Selo, menambahkan bahwa kampus dapat menjadi model kawasan tertib lalu lintas. Dengan lebih dari 13.000 mahasiswa baru setiap tahun, UGM berpotensi membentuk kebiasaan berlalu lintas yang lebih baik sejak dini. “Jika mahasiswa selama empat tahun berada di lingkungan yang tertib, perilaku itu bisa terbawa setelah lulus,” ujarnya.
Rivan menyambut ide tersebut dan menyatakan kesiapan Jasa Raharja untuk mendukung program keselamatan lalu lintas di UGM. “Kami akan melibatkan stakeholder lain, termasuk Korlantas Polri, untuk memastikan program ini benar-benar berjalan seperti konsep smart city,” katanya.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran keselamatan berkendara, tidak hanya di kampus UGM, tetapi juga di masyarakat luas. (red)