ASR Gubernurku

Hugua di Tanah Kelahiran: Kisah Perjalanan, Hibah Masjid, dan Mimpi Besar Tomia

91
×

Hugua di Tanah Kelahiran: Kisah Perjalanan, Hibah Masjid, dan Mimpi Besar Tomia

Sebarkan artikel ini

TOMIA, – Langit sore di Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, tampak cerah ketika sebuah speedboat  merapat di dermaga. Di atasnya, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. H. Hugua, berdiri tegak dengan senyum lebar. Kunjungannya kali ini bukan sekadar perjalanan dinas, melainkan sebuah pulang kampung yang penuh makna.

Masyarakat Tomia menyambut kedatangannya dengan antusias. Camat, unsur Muspika, Majelis Ta’lim, tokoh agama, hingga pelajar dari berbagai jenjang pendidikan berjejer di sepanjang dermaga. Bagi mereka, Hugua bukan sekadar pejabat, melainkan putra daerah yang kembali ke tanah kelahirannya.

Setelah beristirahat sejenak, Hugua melangkahkan kakinya ke sebuah masjid yang menyimpan banyak kenangan masa kecilnya. Di tempat itulah ia dulu melafalkan doa, bersimpuh dalam sujud, dan meniti jejak sebagai seorang anak Tomia.

“Masjid ini adalah saksi perjalanan hidup saya. Dulu, saya sering salat di sini bersama orang tua dan teman-teman. Bahkan, saya masih ingat siapa saja yang dulu bekerja membangun masjid ini,” ungkapnya dengan nada nostalgia.

Sore itu, ia berbuka puasa bersama masyarakat dan pemerintah kecamatan. Sejenak, formalitas pemerintahan luruh dalam kebersamaan. Hugua bukan hanya seorang pejabat, tetapi juga seorang anak yang kembali ke pangkuan kampung halamannya.

Malam harinya, Masjid Raya Al-Hikmah menjadi saksi rangkaian Safari Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Hugua menyerahkan bantuan dana hibah senilai Rp57 juta kepada Masjid Jabbal Jannah dan Rp40 juta kepada Majelis Ta’lim Babbussalam di Kelurahan Tongano Barat.

“Bantuan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Kami ingin selalu hadir dan memastikan bahwa pembangunan keagamaan tetap berjalan,” ujarnya.

Lebih dari sekadar seremonial, Hugua ingin memastikan bahwa Tomia terus berkembang. Ia menegaskan bahwa sektor perikanan, kelautan, pariwisata, dan pendidikan akan menjadi prioritas pembangunan di Sulawesi Tenggara.

Lagi Viral, Baca Juga  Diduga Tanpa RKAB, PT Tristaco Mineral Makmur Berisiko Hadapi Sanksi Hukum Berat

“Jika ada usulan terkait sektor ini, silakan masukkan proposal. Kami akan melakukan asistensi dan menjadikannya sebagai prioritas program,” tegasnya.

Setelah serangkaian agenda resmi, Hugua menghabiskan malam dengan acara Koja-Koja, atau kongko-kongko bersama sahabat lamanya di Rumah Jabatan Camat Tomia. Dalam suasana santai, ia bercengkerama, berbagi kisah masa lalu, dan mengenang bagaimana Tomia telah menempa dirinya hingga menjadi seorang pemimpin.

Tak lupa, ia juga menyerahkan bantuan dari Yayasan ASR Center yang dikoordinir oleh Deden Hugua untuk masyarakat Tomia. Bagi Hugua, kunjungan ini bukan sekadar agenda pemerintahan, melainkan sebuah perjalanan hati. Ia ingin masyarakat Tomia merasakan bahwa pemerintah bukanlah entitas yang jauh, melainkan bagian dari mereka.

Esok paginya, ia dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Kaledupa sebelum kembali ke Kendari. Namun, bagi masyarakat Tomia, kepulangan Hugua bukan sekadar peristiwa sesaat. Ia membawa harapan, menghidupkan kenangan, dan meneguhkan komitmen untuk membangun kampung halaman yang dicintainya. (red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!