KENDARI – Kondisi memprihatinkan Asrama Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) di Makassar mendorong respons cepat dari Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si.
Melihat langsung kerusakan parah yang mencapai lebih dari 90 persen pada bangunan asrama, Kadis Cipta Karya mengambil inisiatif penting dengan mengusulkan pembangunan baru secara total.
Usulan konkret ini disampaikan langsung kepada Gubernur Sultra, Mayjen TNI Purn Andi Sumangerukka, usai peninjauan lokasi. Dr. Effendi Patulak tidak main-main dalam upayanya untuk memastikan para mahasiswa rantau asal Sultra di Makassar mendapatkan hunian yang layak.
Langkah nyata yang diambil adalah pengajuan anggaran pembangunan baru yang diperkirakan mencapai Rp 10 miliar.
Dana sebesar itu rencananya akan digunakan tidak hanya untuk mendirikan gedung asrama yang baru dan modern, tetapi juga untuk pematangan lahan di lokasi yang sama.
Kepala Dinas Cipta Karya Sultra menegaskan bahwa bangunan lama sudah tidak dapat diselamatkan dan harus dirobohkan demi keamanan dan kenyamanan para mahasiswa.
Inisiatif ini menunjukkan prioritas pemerintah provinsi Sultra, melalui Dinas Cipta Karya, dalam memperhatikan kesejahteraan mahasiswa perantauan.
Langkah cepat dalam mengusulkan anggaran besar untuk pembangunan total asrama ini diharapkan dapat segera terealisasi, memberikan lingkungan tinggal yang aman dan kondusif bagi kelanjutan studi para “pejuang ilmu” asal Bumi Anoa di Kota Makassar.
Proyek ini direncanakan masuk tahap perencanaan pada tahun 2025, dengan target pelaksanaan fisik di tahun 2026 mendatang, menunggu ketersediaan anggaran yang telah diusulkan. (red)
