ASR Gubernurku

PKK Sultra Bekali Kader dan Pendidik dengan Pelatihan Etika Kepribadian

163
×

PKK Sultra Bekali Kader dan Pendidik dengan Pelatihan Etika Kepribadian

Sebarkan artikel ini
Kader PKK dan Pendidik Sultra Diberi Pembekalan Etika Kepribadian dalam TOT

Kendari,  – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ny. Arinta Andi Sumangerukka, secara resmi membuka kegiatan Training of Trainers (TOT) Pengembangan Etika Kepribadian yang diikuti oleh pengurus PKK provinsi serta para tenaga pendidik SMA/SMK se-Sultra.

Acara yang berlangsung di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, pada Rabu (8/5) ini juga diikuti secara daring oleh pengurus PKK kabupaten/kota se-Sultra.

Kegiatan yang merupakan program kerja Pokja I TP PKK Provinsi Sultra tahun 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya dalam hal etika dan pembentukan karakter positif.

Dalam sambutannya, Ny. Arinta Andi Sumangerukka menekankan betapa pentingnya integritas, etika, dan kepribadian yang baik dalam menjalankan peran sebagai kader PKK maupun sebagai tenaga pendidik. Menurutnya, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membentuk individu yang percaya diri, berempati, memiliki sopan santun, serta mampu menjadi teladan di berbagai lingkungan.

“Pelatihan ini menjadi modal penting bagi kita semua untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Sebagai penggerak di masyarakat dan pendidik generasi penerus, kita harus mampu menunjukkan contoh yang baik,” ujar Ny. Arinta.

Lebih lanjut, ia menyoroti urgensi kepatuhan terhadap peraturan dan etika organisasi sebagai fondasi identitas diri yang kuat dan profesional. “Seseorang yang memiliki integritas dan etika yang baik akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitarnya,” tambahnya.

Kegiatan TOT ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidangnya, yakni Reny Emilda Susana, Herniwati Joko, dan Nurhaerani Haeba.

Materi yang disampaikan meliputi berbagai aspek etika, mulai dari etika di ruang publik, etika berpenampilan, hingga pengelolaan emosi dan kesehatan mental dalam berkomunikasi. Diharapkan, materi ini dapat membekali peserta menjadi trainer yang handal dan mampu mereplikasi pelatihan serupa di daerah masing-masing. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!