KENDARI, – Dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi lokal dan meringankan beban masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sulawesi Tenggara, Arinta Nila Hapsari, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pasar murah yang digelar di 8 kabupaten/kota di provinsi tersebut. Ajakan ini disampaikan saat meninjau langsung pelaksanaan pasar murah di Tugu Religi, Kendari, Jumat (21/3/2025).
“Pasar murah ini adalah kesempatan baik bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk meringankan beban ekonomi keluarga,” ujar Arinta Nila Hapsari.
Ny Arinta Nila Hapsari, didampingi Staf Ahli TP PKK, Ratna Sari Lada, meninjau langsung pelaksanaan pasar murah di Tugu Religi Kendari, yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra. Pasar ini merupakan hasil kolaborasi antara TP PKK, Dekranasda, BKMT, Bulog, dan Bank Indonesia.
Berbagai komoditas kebutuhan pokok seperti beras, telur, bawang merah, bawang putih, gula, dan minyak goreng, dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar.
Arinta Nila Hapsari juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap produk lokal, seperti telur segar dari Alhanan Farm, yang turut berpartisipasi dalam pasar murah ini. Menurutnya, dukungan terhadap produsen lokal dapat memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi daerah.
“Kami berharap, dengan adanya pasar murah ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang stabil, dan produsen lokal dapat terus berkembang,” tambahnya.
Selain meninjau stan Alhanan Farm, Arinta Nila Hapsari juga mengunjungi gerai Serambi Bank Indonesia untuk melakukan penukaran uang pecahan baru. Ia berharap, layanan ini dapat memudahkan masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan menjelang Lebaran.
Pasar murah ini digelar serentak di 8 kabupaten/kota di Sultra. Langkah ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi lokal. (red)
