KONAWE – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Tenggara, Ny. Arinta Andi Sumangerukka, turut mendampingi Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, dalam peresmian budidaya Maggot di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe.
Dalam kesempatan itu, Ny. Arinta memberikan apresiasi atas inovasi pemanfaatan sampah yang dilakukan oleh Aswan, pelaku budidaya Maggot yang telah mengubah limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
“Ide-ide kreatif seperti ini sangat luar biasa. Banyak sampah yang bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi. Salah satu yang menarik adalah kursi yang dibuat dari limbah plastik kresek yang dimasukkan ke dalam botol air mineral. Ini betul-betul inovasi luar biasa dalam mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna,” ujar Ny. Arinta.
Ia menegaskan bahwa pemanfaatan sampah menjadi produk kreatif merupakan langkah nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus menciptakan peluang usaha bagi masyarakat.
Menurutnya, inovasi seperti yang dilakukan Aswan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas agar lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Dalam kunjungan tersebut, Ny. Arinta bersama jajaran Forkopimda Sultra dan Kabupaten Konawe juga melihat langsung proses budidaya Maggot yang telah berjalan selama tiga tahun.
Selain menjadi solusi pengolahan sampah organik, budidaya ini juga mendukung ketahanan pangan melalui pengolahan Maggot sebagai pakan ternak.
Ny. Arinta yang juga aktif dalam program pemberdayaan perempuan di Sulawesi Tenggara menekankan pentingnya peran ibu rumah tangga dalam memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi produk yang bernilai.
“Jika kreativitas ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin akan membuka peluang usaha baru, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan keluarga,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap inovasi yang dilakukan masyarakat, Gubernur Sultra juga menyerahkan bantuan modal usaha bagi ibu rumah tangga (Mantu) kepada 50 penerima, masing-masing sebesar Rp2 juta.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong semakin banyak masyarakat untuk terlibat dalam program ekonomi berbasis lingkungan.
Di akhir kunjungan, Ny. Arinta berharap inovasi pemanfaatan sampah seperti yang dilakukan Aswan dapat diperluas ke daerah lain di Sulawesi Tenggara.
“Mari kita jadikan sampah bukan sebagai masalah, tetapi sebagai peluang untuk menciptakan sesuatu yang lebih bermanfaat,” tutupnya. (Red)