MAKASSAR, – Seorang dosen Pendidikan Khusus Universitas Negeri Makassar (UNM) berinisial HY, ditemukan tewas tergantung di pohon di depan Kampus Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Jumat (11/7/2025) sekitar pukul 09.00 Wita.
Korban, yang diketahui berasal dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), diduga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Kapolsek Rappocini, Kompol Ismail, dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa dosen Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM itu pertama kali ditemukan tergantung di pohon oleh sekuriti kampus yang berjaga.
Lokasi penemuan tepatnya berada di kawasan Jalan Monumen Emmy Saelan III, Kelurahan Karunrung, Kecamatan Rappocini. Di lokasi kejadian, sekuriti juga menemukan sepeda motor korban, Yamaha Mio 125 warna merah dengan nomor polisi DT 6618 LF, yang terparkir tidak jauh dari posisi korban ditemukan tergantung.
Lanjut Kompol Ismail, dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh HY. Hal ini semakin menguatkan dugaan bahwa korban murni meninggal karena gantung diri. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Diduga murni gantung diri,” beber Kompol Ismail.
Pihak keluarga korban juga telah menolak untuk dilakukan autopsi, dan memilih untuk mengikhlaskan kepergian almarhum.
Sepupu korban, Abu Basrah (47), mengaku terakhir berkomunikasi dengan HY lebih dari setahun yang lalu. Setahu Abu Basrah, korban berada di Makassar untuk urusan pekerjaan dan tinggal di sebuah kos-kosan. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti alamat kediaman HY. “Sudah lama lost contact. Dia tinggal di indekos, tetapi kami tidak tahu di mana tepatnya,” kata Abu Basrah, Minggu (13/7). Ia menambahkan, jenazah HY telah diterbangkan ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kemudian dibawa ke kampung halaman, dan telah dimakamkan di Kabupaten Muna.
Kepala Humas UNM, Burhanuddin, sebelumnya telah membenarkan bahwa HY adalah salah satu pengajar di institusinya. “Betul, yang bersangkutan dosen kami. Pihak fakultas sudah menyampaikan ucapan duka,” ungkap Burhanuddin singkat. Senada dengan itu, Dekan FIP Abdul Samad juga membenarkan identitas korban.
“Beliau betul dosen kami di Jurusan Pendidikan Khusus,” ucapnya. Korban diketahui merupakan dosen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan alumni dari Universitas Halu Oleo Kendari. **