Konawe Selatan, — Sejumlah gempabumi mengguncang wilayah Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sepanjang Minggu (7/9/2025).
Dilansir dari RRI, Guncangan yang bervariasi ini memicu kewaspadaan masyarakat, meskipun belum ada laporan kerusakan berarti.
Gempa pertama tercatat pada pukul 08:51:00 WITA dengan magnitudo M2.8. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa ini terletak di darat, 2 km Barat Daya Laeya, Konawe Selatan, pada kedalaman 8 km.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, S.T., M.Geo, menyebut gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. Guncangan dirasakan di Konawe Selatan dengan skala intensitas II-III MMI.
Tak hanya itu, BMKG juga mencatat beberapa gempa lain yang terjadi pada hari yang sama:
- Pukul 09:18:08 WIB: Gempabumi berkekuatan M3.5 dengan kedalaman 5 km. Episenter terletak 1 km Barat Daya Mandonga, Kota Kendari. Getaran dirasakan di Konawe (II-III MMI) dan Kendari (III MMI).
- Pukul 09:24:35 WIB: Terjadi gempabumi dengan magnitudo M2.7 pada kedalaman 4 km. Lokasi episenter berada 1 km Barat Daya Mandonga, Kota Kendari. Guncangan terasa di Kendari dengan skala II-III MMI.
- Pukul 22:21:57 WIB: Gempabumi dengan magnitudo M3.3 tercatat dengan kedalaman 2 km. Episenter berada 1 km Barat Daya Laeya, Konawe Selatan. Guncangan dirasakan di Kendari dan Konawe Selatan dengan skala intensitas III MMI.
Meskipun terjadi rentetan gempa, Rudin memastikan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan.
Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa tidak ada potensi tsunami dari gempa-gempa tersebut. Rudin mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
“Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa,” imbau Rudin.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu merujuk pada informasi resmi yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi BMKG, seperti akun media sosial @infoBMKG, situs web bmkg.go.id, atau aplikasi Mobile Apps.
Hal ini penting untuk menghindari berita atau isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Red)
