Ekobis

PSBM-Mubes KKSS: Haji Saharuddin Ashar, Bukti Nyata Kontribusi Pengusaha Sulsel di Tanah Rantau

2017
×

PSBM-Mubes KKSS: Haji Saharuddin Ashar, Bukti Nyata Kontribusi Pengusaha Sulsel di Tanah Rantau

Sebarkan artikel ini

Kendari, – Alur hidup Haji Saharuddin Ashar SE, 36 tahun, putra kelahiran Makassar, sungguh tak terduga. Dekade 2000-an, jemarinya lincah menari di atas tuts keyboard, merangkai fakta menjadi berita tajam di meja redaksi Info Makassar, di bawah payung Media Fajar Group.

Kini, sentuhannya lebih akrab dengan bata dan semen, merancang hunian-hunian subsidi yang menjangkau kantong masyarakat berpenghasilan rendah di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Lebih dari sekadar perpindahan profesi, kiprahnya yang telah berhasil membangun lebih dari 2.000 unit rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini sempat pula mengantarkannya ke pusaran bursa bakal calon wakil wali kota Kendari pada Pilkada 2024 lalu.

Sebuah pengakuan atas dampak nyata karyanya di Ibu Kota Sulawesi Tenggara ini.

Esok, dalam pertemuan saudagar Bugis Makassar yang akan berlangsung di Hotel Four Point Makassar (9-11 April 2025), kisah transformatif Ashar akan menjadi salah satu narasi yang diharapkan mampu menginspirasi.

Di masa jayanya sebagai jurnalis, namanya tak asing di kalangan pewarta Makassar. Ketajamannya menganalisis isu sosial dan ekonomi, dibalut kelihaiannya bertutur lewat tulisan, menjadikannya sosok yang disegani.

Titik balik dalam perjalanan karirnya terjadi pada 2017. Berbekal tekad membara dan modal awal Rp 1,2 juta dari tanah kelahirannya, Ashar memberanikan diri menginjakkan kaki di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Langkah pertamanya di kota yang kala itu asing baginya adalah menjadi seorang tenaga pemasaran perumahan. Interaksi langsung dengan calon pembeli, mendengarkan aspirasi dan impian mereka akan sebuah hunian yang layak, menjadi pelajaran berharga yang kelak menuntunnya.

“Dengan modal seadanya dan keyakinan untuk bisa memberikan kontribusi, saya memulai dari bawah, belajar seluk beluk pasar properti di Kendari sebagai seorang sales,” ungkapnya dalam sebuah kesempatan.

Dari sanalah, dengan keuletan dan visi yang terarah, ia perlahan membangun jaringan dan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk industri properti di Kendari. Keberaniannya mendirikan PT Tadisangka menjadi tonggak penting dalam perjalanannya.

Kini, perusahaan yang ia nahkodai telah berkembang pesat, menaungi sekitar 70 staf dan memberdayakan kurang lebih 330 tenaga tukang bangunan. Keberadaan mereka menjadi motor penggerak dalam mewujudkan hunian layak bagi ratusan keluarga di Kendari dan sekitarnya, tercermin dari ribuan unit rumah yang telah berdiri.

Keberhasilan ini, menurut sejumlah pengamat dan tokoh masyarakat Kendari, tidak semata-mata diukur dari jumlah unit rumah yang berdiri kokoh dan lapangan kerja yang tercipta.

Integritas dan komitmennya dalam menyediakan hunian yang benar-benar terjangkau, tanpa mengorbankan kualitas bangunan, dinilai menjadi pembeda utama. Tak heran, pada tahun 2024, namanya sempat mencuat sebagai salah satu kandidat potensial wakil wali kota Kendari, sebuah indikasi pengakuan atas kontribusi nyatanya bagi masyarakat.

“Adalah sebuah kehormatan ketika ada kepercayaan dari berbagai pihak untuk mempertimbangkan potensi saya berkontribusi lebih jauh bagi kota Kendari, tempat di mana saya memulai segalanya dengan modal kecil dan kini bisa memberdayakan banyak orang,” tuturnya dengan nada rendah hati.

Meskipun pada akhirnya memilih untuk tetap fokus pada pengembangan properti, keterlibatan Ashar dalam diskursus politik lokal menjadi penanda pengakuan atas kiprah dan pengaruhnya di Kendari.

Kini, ia kembali sepenuhnya berkonsentrasi pada dunia properti. Pengalaman sebagai jurnalis yang menempa kemampuan analisis dan pemahaman mendalam akan kebutuhan masyarakat, berpadu dengan ketekunannya merintis karir dari seorang sales, serta naluri bisnisnya yang kini mampu menggerakkan ratusan pekerja, menjadi modal utama dalam setiap langkahnya.

Prinsip kejujuran dan keberpihakan pada kepentingan publik, yang dulu menjadi ruh dalam setiap karya jurnalistiknya, kini ia terapkan dalam setiap proyek perumahannya. Sebuah benang merah yang menghubungkan dua dunia yang tampak berbeda.

Kehadirannya dalam forum saudagar Bugis Makassar esok diharapkan dapat memantik diskusi yang konstruktif mengenai sinergi antara modal sosial, kearifan lokal, dan pembangunan daerah.

Kisah Saharuddin Ashar, dari seorang jurnalis dengan modal terbatas yang merintis karir sebagai sales hingga menjelma menjadi pengembang properti sukses yang memberdayakan ratusan pekerja dan telah membangun 2.000 unit rumah subsidi, serta sempat dilirik menjadi pemimpin kota, adalah cermin inspiratif bagi para pengusaha dan pemangku kepentingan.

Sebuah perjalanan yang membuktikan bahwa ketekunan, integritas, dan keberanian untuk mengambil risiko dapat membawa seseorang melampaui batas-batas profesi dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!