KENDARI, – Pemerintah Kota Kendari secara resmi memulai pembangunan Unit Pengelolaan Darah (UPD) di Rumah Sakit Kota Kendari pada Senin (11/8).
Proyek infrastruktur kesehatan ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2025 senilai Rp2,8 miliar, dengan target penyelesaian dalam 150 hari atau pada 13 Desember 2025.
Pembangunan ini tidak hanya berfokus pada Unit Pengelolaan Darah, tetapi juga mencakup rehabilitasi gedung perawatan dan pendirian gedung Cathlab yang akan digunakan untuk layanan intervensi jantung.
Seluruh fasilitas ini dirancang sebagai sarana modern untuk menjamin ketersediaan dan keamanan darah, serta memberikan layanan penanganan jantung yang komprehensif bagi masyarakat.
Wali Kota Kendari menegaskan, pembangunan ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan.
“Harapan saya, fasilitas ini bisa mengurangi rujukan pasien keluar daerah. Kita ingin pelayanan kesehatan terbaik, lengkap, dan representatif ada di Kota Kendari,” ujar Wali Kota.
Lebih lanjut, Wali Kota juga menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi di antara seluruh pihak terkait, mulai dari manajemen rumah sakit, dokter spesialis, perawat, hingga tenaga kesehatan lainnya.
“Identifikasi semua kebutuhan pelayanan. Yang utama adalah kesehatan. Kalau kita tidak sehat, apa pun jadi terbatas,” tegasnya, menyoroti esensi dari sektor kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga memberikan peringatan keras terkait potensi penyalahgunaan wewenang. Ia meminta seluruh pihak untuk menghindari praktik pungutan liar (pungli) selama proses pembangunan dan pelayanan.
“Hindari menjual nama pimpinan atau meminta bantuan pribadi kepada pihak ketiga. Kalau saya dapati, akan saya beri sanksi tegas,” tambahnya.
Direktur RS Kota Kendari, jajaran, dan pihak pelaksana proyek diharapkan dapat memastikan pembangunan selesai tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran.
Pemerintah mengajak masyarakat untuk turut mendukung dan mengawal proyek ini demi terwujudnya visi “Kendari Sehat, Kendari Maju”.
Fasilitas baru yang dibangun ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi warga Kota Kendari, tetapi juga bagi masyarakat dari berbagai daerah di Sulawesi Tenggara yang membutuhkan layanan transfusi darah dan intervensi jantung. (Red)
