BAUBAU, – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, melantik Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) dan Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Baubau periode 2025-2030 pada Minggu, 31 Agustus 2025. Pelantikan ini berlangsung di tengah rangkaian kegiatan kemah bakti dan kemah eksekutif yang diselenggarakan selama tiga hari di Kota Baubau.
Dalam sambutannya, Asrun Lio yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Baubau dan Kwarcab Kota Baubau atas suksesnya kegiatan tersebut. Menurutnya, acara ini sejalan dengan arahan Kwartir Nasional untuk mencanangkan bulan bakti pramuka dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-64.
Asrun Lio menyoroti sejarah panjang gerakan kepanduan di Indonesia yang telah ada sejak 1912. “Gerakan kepanduan sebagai cikal bakal gerakan pramuka telah ada di bumi pertiwi sejak masa penjajahan Belanda,” katanya. Ia menekankan bahwa filosofi dan nilai-nilai kepramukaan digali dari kebudayaan Indonesia, sejalan dengan perkembangan gerakan kepanduan dunia yang dirintis oleh Sir Baden Powell.
Ia juga mengingatkan kembali peran penting para pandu Indonesia dalam Sumpah Pemuda 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 1945. “Presiden Soekarno melihat potensi dan militansi kepanduan yang perlu dipupuk menjadi perekat persatuan dan kesatuan,” jelasnya. Atas dasar itulah, Bung Karno menyatukan 60 organisasi kepanduan menjadi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961.
Lebih lanjut, Asrun Lio mengajak seluruh anggota pramuka di Baubau untuk mengimplementasikan nilai-nilai Dasa Darma Pramuka yang sejalan dengan filosofi masyarakat Buton, yakni pobhinci-bhincu kuli. “Saling takut melanggar rasa kemanusiaan, saling menyayangi, saling menghargai, saling memelihara dan menjaga. Inilah nilai luhur yang mencerminkan kehidupan sosial ideal dalam masyarakat Kota Baubau,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa perpaduan antara kearifan lokal Buton dan Dasa Darma Pramuka menciptakan kekuatan kultural dan spiritual yang mendalam. “Nilai-nilai ini bukan hanya memperkuat semangat kebangsaan di tingkat lokal, tetapi juga menjadi kunci keberhasilan implementasi program-program pembangunan negara dan bangsa,” katanya.
Asrun Lio juga menekankan bahwa pembangunan di daerah tidak hanya terbatas pada infrastruktur fisik, tetapi juga membangun manusia dan peradaban. “Filosofi kearifan lokal masyarakat Kota Baubau dan Dasa Darma Pramuka adalah dua kekuatan kultural yang harus dijaga, ditanamkan dan diwariskan,” ujarnya.
Dalam konteks peradaban modern, Asrun Lio meminta Gerakan Pramuka untuk lebih inklusif dan adaptif, serta mampu berkontribusi aktif dalam mengatasi permasalahan bangsa. Ia mengajak kader pramuka untuk mendukung program pemerintah pusat dan daerah.
“Gerakan Pramuka harus hadir di setiap momentum dan agenda pemerintahan, menunjukkan jati dirinya sebagai kader bangsa yang berguna setiap saat, seperti filosofi cikal atau kelapa yang selalu berguna,” pesannya.
Sebelum menutup sambutannya, Asrun Lio mengucapkan selamat kepada Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kota Baubau, Yusran Fahim, dan Ketua Kwarcab Waode Hamsina Bolu. Ia berharap, di bawah kepemimpinan mereka, Gerakan Pramuka di Baubau dapat bangkit dan jaya. “Dengan niat yang tulus dan semangat pengabdian yang tinggi, kita bumikan Gerakan Pramuka untuk mengantarkan kaum muda Indonesia khususnya Kota Baubau ke masa depan lebih baik,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara pelantikan ini Wali Kota Baubau Yusran Fahim, Wakil Wali Kota Waode Hamsina Bolu, pimpinan DPRD, unsur Forkopimda, serta berbagai tokoh masyarakat dan pimpinan organisasi kepramukaan lainnya. (red)
