Mancanegara

Tragedi Kemanusiaan di Gaza, Puluhan Tewas Saat Antre Bantuan, Dunia Terus Mengecam

214
×

Tragedi Kemanusiaan di Gaza, Puluhan Tewas Saat Antre Bantuan, Dunia Terus Mengecam

Sebarkan artikel ini
Tragedi Kemanusiaan di Gaza

Jalur Gaza, – Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza kembali menelan korban jiwa puluhan warga Palestina, termasuk mereka yang tengah berjuang mendapatkan bantuan makanan. Insiden tragis ini menambah panjang daftar penderitaan di tengah krisis kemanusiaan yang kian memburuk. Sejak Minggu (30/6) lalu, sedikitnya 68 orang dilaporkan tewas akibat kekerasan yang tak henti di wilayah tersebut.

Data mencatat, 47 korban jiwa berjatuhan di Gaza City dan wilayah utara Gaza. Ironisnya, lima di antaranya meregang nyawa saat mendekati pusat distribusi bantuan makanan yang dioperasikan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF) di utara Rafah. GHF, sebuah lembaga bantuan yang didukung Israel dan Amerika Serikat, justru menjadi sorotan tajam lantaran lokasi distribusinya seringkali berubah menjadi sasaran tembak militer Israel.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan, sejak GHF mulai mengelola pengiriman bantuan terbatas pada akhir Mei, lebih dari 580 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.000 lainnya luka-luka saat berupaya mengakses pusat-pusat distribusi tersebut. Angka ini mencerminkan betapa berbahayanya upaya untuk sekadar bertahan hidup di Gaza.

Perintah Tembak Warga Tak Bersenjata

Situasi semakin memanas setelah surat kabar Israel Haaretz membongkar fakta mengejutkan. Laporan itu menyebutkan bahwa tentara Israel menerima perintah untuk menembaki kerumunan warga sipil tak bersenjata yang mencoba mengakses bantuan, dengan dalih “menghalau” mereka.

Praktik semacam ini sontak menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Pengacara hak asasi manusia internasional, Geoffrey Nice, menyebutnya sebagai tindakan yang “tidak bisa dijelaskan.”

“Sungguh mengejutkan bagi publik bahwa di tempat yang katanya menyediakan bantuan kemanusiaan justru terjadi pembantaian terhadap ratusan orang,” kata Nice kepada Al Jazeera, menambahkan, “Ini sungguh tak masuk akal.”

Lagi Viral, Baca Juga  Penipuan Obat Pelangsing Marak di Platform Online, Warga Diimbau Waspada

Serangan Israel dilaporkan menyasar berbagai wilayah sejak fajar menyingsing. Dua anak tak berdosa dilaporkan tewas dalam serangan terhadap rumah tinggal di kawasan Zeitoun, Gaza City. Tak hanya itu, sebuah tenda darurat di wilayah pesisir al-Mawasi juga diserang, menewaskan lima orang lainnya.

Laporan lain juga menyebutkan penggunaan bahan peledak jebakan untuk menghancurkan seluruh lingkungan pemukiman di Khan Younis, di mana tentara Israel mengklaim tengah memburu batalion Hamas.

Krisis Nutrisi dan Kesehatan Mengerikan

Di tengah kepungan dan kehancuran, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Christy Black, seorang relawan perawat asal Australia yang bertugas di rumah sakit di Gaza City selama empat minggu terakhir, mengungkapkan realita yang memilukan. Persediaan nutrisi untuk ibu hamil dan bayi sangat minim. Banyak ibu tidak bisa memproduksi ASI, dan susu formula pun sulit ditemukan.

“Anak-anak paling rentan sedang sekarat,” tutur Black dengan suara lirih. “Dalam beberapa hari terakhir, kami telah melihat beberapa bayi meninggal karena kekurangan gizi.”

Ia menambahkan bahwa luka-luka sulit sembuh akibat malnutrisi, dan ada peningkatan signifikan dalam kasus infeksi saluran pernapasan akibat debu dan gas dari bom yang terus-menerus dijatuhkan.

“Kami melihat anak-anak mengais tempat sampah mencari makanan… anak-anak usia 9 atau 10 tahun yang tubuhnya seperti balita dua tahun,” ujarnya, menggambarkan dampak fisik yang parah pada generasi muda Gaza.

Tragedi ini menjadi pengingat yang menyakitkan akan urgensi intervensi internasional untuk menghentikan kekerasan dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat mencapai seluruh warga Gaza tanpa hambatan dan ancaman. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!