KENDARI, — Ribuan honorer yang lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu membanjiri Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sulawesi Tenggara, Jumat (12/9).
Mereka memburu Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), salah satu syarat wajib untuk kelengkapan berkas administrasi.
Pemandangan di SPKT Polda Sultra tak ubahnya lautan manusia. Sejak pagi, ratusan orang sudah memadati area pelayanan, membuat antrean mengular panjang hingga ke luar gedung.
Tumbangnya sistem pendaftaran SKCK secara online menjadi pemicu utama membludaknya pemohon.
“Server lagi bermasalah, jadi semua harus kita input manual. Ini membuat prosesnya lebih lambat dari biasanya,” keluh seorang petugas yang kewalahan menghadapi membludaknya pemohon.
Kepala Seksi Pelayanan Administrasi (Kasi Yanmin) Kompol Agus Winarto, S.H., membenarkan adanya kendala teknis pada sistem online.
“Betul, ada gangguan pada server. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sudah instruksikan personel untuk melayani secara manual,” ujarnya.
Kegiatan Pelayanan SKCK merupakan salah satu bentuk Pelayanan Prima Kepolisian, sesuai dengan tugas pokok Polri yaitu melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.
Meskipun dihadapkan pada gangguan teknis, jajaran Polda Sultra berupaya maksimal untuk tetap memberikan pelayanan terbaik.
Kompol Agus menambahkan, pihaknya akan tetap membuka layanan meskipun besok hari libur.
“Kami terus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Besok hari libur, kami juga tetap buka pelayanan guna memberikan pelayanan yang maksimal,” tegasnya.
Hingga pukul 20.13 WITA, petugas Yanmin masih bergelut dengan berkas para honorer, berupaya menginput data SKCK secara manual.
Para honorer tampak masih bertahan di sekitar gedung SPKT Polda Sultra. Bahkan, beberapa pemohon terlihat rela rebahan di lapangan, menanti selesainya proses administrasi. (red)
