Metropolis

TNI Manunggal dengan Rakyat, Danrem 143/HO Ajak Doa Bersama untuk Afan

48
×

TNI Manunggal dengan Rakyat, Danrem 143/HO Ajak Doa Bersama untuk Afan

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Wajah-wajah lelah para pengemudi ojek online (ojol) yang berkumpul di Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (31/8) siang itu tampak tegang.

Mereka datang untuk menyuarakan duka dan tuntutan atas insiden tragis di Jakarta, yang merenggut nyawa Afan Kurniawan, seorang rekan seprofesi.

Namun, di tengah panasnya suasana, sebuah pemandangan tak biasa terjadi.

Komandan Korem 143/Halu Oleo (Danrem 143/HO) Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto, S.I.P.,M.Han. turun tangan langsung.

Ia tidak hanya sekadar memantau, tetapi juga menghampiri massa aksi dari Asosiasi Ojek Online Sultra. kedatangan jenderal bintang satu ini seolah membawa angin segar bagi para peserta aksi

Menurut Plh. Kapenrem 143/HO Letda Inf Andi Kaharuddin, Danrem Wahyu sengaja hadir untuk mendengarkan jerit hati para ojol.

Mereka menuntut transparansi dari pihak kepolisian terkait kematian Afan, yang diduga terlindas kendaraan dinas Polri.

“Danrem ingin mendengarkan aspirasi mereka secara langsung dan memberikan dukungan moril,” ujar Kahar.

Dengan tenang, Brigjen Wahyu berdiri di hadapan massa. Ia menyampaikan dukacita yang mendalam atas insiden yang menimpa Afan.

“Saya turut berbelasungkawa atas meninggalnya saudara kita, Afan Kurniawan,” ucapnya, seraya menghela napas.

Setelah aspirasi tersampaikan dan hati terasa lebih lapang, suasana berubah menjadi lebih khusyuk.

Bersama Kapolda, Ketua DPRD Provinsi Sultra, dan para pejabat Polda, Brigjen Wahyu mengajak para pengemudi ojol untuk mengakhiri aksi dengan ibadah.

Mereka lantas mengambil wudu dan menunaikan Salat Magrib berjamaah.

Puncaknya, mereka juga melaksanakan Salat Gaib dan doa bersama.

Sebuah momen langka yang memperlihatkan kebersamaan dan empati.

Doa tulus dipanjatkan untuk Afan, agar arwahnya diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Aksi yang awalnya penuh ketegangan itu berakhir dengan damai.

Lagi Viral, Baca Juga  Identitas Korban Kebakaran Maut di Puuwatu Terungkap

Pesan yang dibawa Brigjen Wahyu dan para pemimpin lainnya sangat jelas: kepedulian tak mengenal batas pangkat.

Kehadirannya tidak hanya meredam emosi massa, tetapi juga menunjukkan bahwa jeritan hati rakyat kecil didengar. (Ref)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!