Daerah

Teheran Diguncang Ledakan, Israel Balas Serangan Rudal Iran

300
×

Teheran Diguncang Ledakan, Israel Balas Serangan Rudal Iran

Sebarkan artikel ini
Rentetan Ledakan Guncang Teheran, Fasilitas Nuklir Iran Jadi Sasaran Israel

Teheran,  – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap Iran pada Minggu (15/6) pagi waktu setempat, memicu serangkaian ledakan yang mengguncang ibu kota Teheran. Serangan ini diklaim sebagai balasan atas gempuran ratusan rudal Iran ke Tel Aviv pada Jumat (13/6) lalu.

Target utama serangan udara Israel dilaporkan adalah markas besar Kementerian Pertahanan Iran dan sejumlah fasilitas nuklir. Agence France-Presse (AFP) melaporkan bahwa awan asap tebal menyelimuti Teheran setelah pesawat-pesawat tempur Israel menyerang dua depot bahan bakar.

Militer Israel mengklaim rudal-rudal mereka berhasil meledakkan fasilitas pertahanan dan lokasi nuklir Iran. Mereka juga menyebut serangan itu menghancurkan kantor Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan (SPND) yang dirahasiakan, kapal tanker bahan bakar, dan target lainnya. Total, lebih dari 80 titik menjadi sasaran serangan Israel dalam operasi ini.

Serangan balasan Israel ini terjadi setelah rudal-rudal Iran menghantam Tel Aviv dan menewaskan sedikitnya 10 orang, dengan jumlah korban kemudian bertambah menjadi 13 orang.

Kepala Polisi Lalu Lintas Teheran, Ahmad Karami, kepada kantor berita IRNA mengatakan, jalanan menuju pintu keluar Teheran dipadati kendaraan warga yang berupaya mengungsi. Antrean panjang juga terlihat di semua stasiun pengisian bahan bakar, mencerminkan kekhawatiran warga akan perang berkepanjangan dan potensi kelangkaan bahan bakar.

Dari Washington, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pihaknya tidak terlibat dalam serangan yang dilancarkan sekutunya, Israel. Namun, dia mengancam akan mengerahkan militer dengan kekuatan penuh jika Iran menyerang kepentingan negaranya. “Kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, serta mengakhiri konflik berdarah ini!” seru Trump melalui platform Truth Social miliknya.

Meskipun demikian, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa pihaknya memiliki bukti kuat dukungan pasukan Amerika Serikat dalam serangan tentara Israel Defense Force (IDF). Dia juga menyatakan Iran akan menghentikan serangan jika Israel berhenti menindas negara-negara Islam di Timur Tengah.

Lagi Viral, Baca Juga  Dikukuhkan sebagai Alumni Kehormatan KAPTI-Agraria, Pudji Prasetijanto Hadi: Semangat Baru untuk Berkontribusi di Kementerian ATR/BPN

“Kami membela diri, pembelaan kami sepenuhnya sah. Pembelaan ini adalah respons kami terhadap agresi. Jika agresi berhenti, tentu saja respons kami juga akan berhenti,” tegas Abbas, seperti dikutip dari Times of Israel.

Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman yang bersekutu dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap Israel. Mereka mengaku serangan tersebut hasil koordinasi langsung dengan Teheran, menjadi pengakuan publik pertama mereka. Dalam sebuah pidato, juru bicara militer Houthi, Yehya Sarea, mengatakan kelompoknya menargetkan wilayah Jaffa di Israel Tengah dan telah meluncurkan sejumlah rudal balistik ke Israel dalam 24 jam terakhir.

“Ini adalah kemenangan bagi rakyat Palestina dan Iran yang tertindas. Operasi ini dikoordinasikan dengan serangan Iran terhadap Israel,” ujar Sarea, mengutip Reuters.

Aksi Houthi disebut sebagai respons atas serangan Israel terhadap Iran yang menewaskan sejumlah ilmuwan dan komandan militer. Sarea menekankan kembali dukungannya pada kemerdekaan Palestina dan memastikan negara-negara Arab akan habis-habisan berperang dengan Zionis, menyebut agresi Israel terhadap Iran sebagai tindakan yang kejam, mencolok, dan tidak tahu malu. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
error: Content is protected !!