KOLAKA TIMUR, – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Daswar, S.Pi., menuntaskan masa reses Masa Sidang III Tahun 2024-2025 dengan menyerap berbagai aspirasi masyarakat di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim).
Selama tiga hari, terhitung sejak 3 hingga 5 Oktober 2025, Daswar mendatangi tiga titik, yakni Desa Pomburea dan Desa Mandoke di Kecamatan Lambandia, serta Kelurahan Poli-polia di Kecamatan Poli-polia.
Dari rangkaian kunjungan ini, ditemukan bahwa aspirasi yang paling mendominasi adalah kebutuhan mendesak akan alat dan mesin pertanian (Alsintan), peningkatan sarana infrastruktur dasar, serta dukungan bagi sektor perikanan darat.
Aspirasi utama dari Desa Pomburea dan Desa Mandoke Kecamatan Lambandia, serta Kelurahan Poli-polia, terfokus pada sektor pertanian.
Para petani secara kolektif meminta bantuan Alsintan, khususnya traktor roda empat (jonder) dan mesin panen kombinasi (combain harvester).
Permintaan ini mencerminkan urgensi petani untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen di tengah keterbatasan sarana.
Selain persoalan pertanian, isu air bersih juga menjadi keluhan serius, terutama di Kelurahan Poli-polia dan Dusun I Desa Mandoke.
Warga melaporkan bahwa air sumur yang mereka gunakan sehari-hari cenderung berwarna kemerahan.
“Kami membutuhkan fasilitas sarana air bersih yang memadai karena air sumur kami kondisinya sedikit merah, dan ini dikhawatirkan mengganggu kesehatan,” ujar salah seorang warga saat sesi tanya jawab di Desa Mandoke.
Permintaan peningkatan sarana air bersih ini menjadi prioritas mengingat dampak langsungnya terhadap kualitas hidup masyarakat.
Aspirasi utama dari Desa Pomburea dan Desa Mandoke Kecamatan Lambandia, serta Kelurahan Poli-polia, terfokus pada sektor pertanian.
Para petani secara kolektif meminta bantuan Alsintan, khususnya traktor roda empat (jonder) dan mesin panen kombinasi (combain harvester). Permintaan ini mencerminkan urgensi petani untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas hasil panen di tengah keterbatasan sarana.
Selain persoalan pertanian, isu air bersih juga menjadi keluhan serius, terutama di Kelurahan Poli-polia dan Dusun I Desa Mandoke.
Warga melaporkan bahwa air sumur yang mereka gunakan sehari-hari cenderung berwarna kemerahan.
“Kami membutuhkan fasilitas sarana air bersih yang memadai karena air sumur kami kondisinya sedikit merah, dan ini dikhawatirkan mengganggu kesehatan,” ujar salah seorang warga saat sesi tanya jawab di Desa Mandoke.
Permintaan peningkatan sarana air bersih ini menjadi prioritas mengingat dampak langsungnya terhadap kualitas hidup masyarakat.
Aspirasi lain yang berhasil diserap adalah permohonan dukungan terhadap kelompok budidaya ikan air tawar.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini mencatat permintaan bantuan berupa bak terpal dan bibit ikan.
Bantuan ini diajukan untuk menyokong peningkatan ekonomi kerakyatan lokal, sekaligus mendukung program pemerintah daerah seperti Gerakan Membangun Desa (GMD) atau program sejenis lainnya.
Daswar menyatakan bahwa dukungan terhadap usaha perikanan ini merupakan langkah strategis untuk diversifikasi sumber mata pencaharian warga.
Di ketiga lokasi reses, masyarakat juga menyuarakan kebutuhan perbaikan infrastruktur jalan.
Aspirasi terbagi menjadi dua fokus, yakni peningkatan jalan lingkungan untuk akses sehari-hari warga, dan jalan produksi yang krusial untuk mobilisasi hasil pertanian ke pasar.
Selain jalan, permintaan akan penerangan jalan desa (PJU) juga menjadi sorotan. Warga berharap dengan adanya PJU, aktivitas malam hari dan keamanan lingkungan dapat meningkat.
Daswar, dalam penutup reses, berjanji akan menindaklanjuti semua aspirasi yang telah dicatat.
“Semua usulan, mulai dari Alsintan, masalah air bersih, hingga infrastruktur jalan dan PJU, akan kami bawa dan perjuangkan di dalam rapat pembahasan anggaran DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Ini adalah tugas kami untuk memastikan suara rakyat terwujud dalam kebijakan pembangunan,” tegasnya. (red)










