MAKASSAR, — Sejumlah petani di Desa Tambakua, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, kini dapat bernapas lega. Panen perdana jagung pakan yang digagas melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) oleh PT Adhi Kartiko Pratama (AKP) bersama warga setempat menemukan titik terang untuk keberlanjutannya.
Program ini memasuki babak baru dengan menjalin kemitraan strategis dengan industri pakan ternak, sekaligus membuka peluang bagi petani untuk masuk ke dalam industri telur ayam.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari penanaman perdana jagung di area seluas 126 hektare yang sebelumnya diinisiasi oleh Kapolda Sulawesi Tenggara. Panen melimpah ini mendorong PT AKP untuk memastikan produk jagung petani dapat terserap dengan baik dan berkesinambungan, sehingga memberikan jaminan ekonomi bagi masyarakat.
Pasalnya, sebagian besar kebutuhan telur ayam ras di Sulawesi Tenggara, terutama di Kota Kendari, masih dipasok dari luar daerah seperti Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Hal ini dikarenakan produksi telur lokal di Sultra masih sangat terbatas. Kondisi ini membuka peluang besar bagi petani di Desa Tambakua untuk ikut serta dalam rantai pasok industri telur ayam.
Untuk merealisasikan program tersebut, perwakilan PT AKP dan perwakilan masyarakat Desa Tambakua melakukan kunjungan kerja ke dua lokasi penting di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu sebuah peternakan ayam petelur di Kabupaten Maros dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) di Kota Makassar.
Kunjungan yang berlangsung pada 17-19 September 2025 ini bertujuan untuk membuka jalur pasar baru. Selain itu, rombongan juga menyambangi peternakan ayam Al Hanan Farm di Desa Morome, Kecamatan Konda, Sulawesi Tenggara.
Di semua lokasi kunjungan, rombongan meninjau langsung operasional peternakan ayam petelur. Mereka mempelajari standar kualitas pakan yang dibutuhkan serta potensi pasar bagi jagung yang dihasilkan petani.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil kerja keras petani tidak berhenti di ladang. Kunjungan ini membuka mata kami bahwa potensi pasar jagung pakan sangat besar, terutama di industri peternakan,” ujar Stenly Wagiu Sanggel, Admin Manager PT AKP.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Desa Tambakua, Juliadin. “Kami sangat berterima kasih kepada PT AKP. Program ini memberikan harapan baru bagi petani kami, bukan hanya soal menanam, tapi juga soal kepastian pasar dan peningkatan kesejahteraan. Kami berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut,” ungkap Juliadin.
Titik fokus utama kunjungan ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Sebagai salah satu perusahaan terintegrasi terbesar di bidang pakan ternak dan produk olahan ayam, CPIN menjadi mitra potensial yang sangat strategis.
Dalam pertemuan tersebut, petani jagung dari Desa Tambakua dan perwakilan AKP belajar teknik beternak ayam petelur dan formulasi pakan ayam petelur.
“Kami melihat potensi besar bisa membantu petani mendapatkan pasar yang stabil. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat ini bukti konkret PT AKP mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pakan nasional. Pasokan jagung yang terjamin dari petani lokal akan memperkuat rantai pasok industri pakan,” jelas perwakilan PT AKP.
Program ini tidak hanya berfokus pada penanaman, tetapi juga pada pembangunan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Keberhasilan program ini nantinya akan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Konawe Utara dan menunjukkan bahwa sinergi antara korporasi, masyarakat, dan industri dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan.
Dengan adanya kepastian pasar, semangat petani untuk terus menanam jagung pakan akan semakin meningkat, menjadikan Tambakua sebagai lumbung jagung pakan andalan di Sulawesi Tenggara. (red)
