KONAWE, – Sebanyak 291 desa se-Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, berpartisipasi memeriahkan Expo Pameran Pembangunan Desa Tahun 2025.
Acara yang dibuka secara resmi pada Rabu (5/11/2025) ini menjadi panggung bagi desa-desa untuk memamerkan capaian, potensi, serta berbagai inovasi yang telah dikembangkan melalui dana desa.
Pameran yang berlangsung di pelataran STW Unaaha tersebut menarik perhatian ribuan warga dan pejabat daerah.
Mereka antusias menyaksikan berbagai produk unggulan dan miniatur pembangunan yang disajikan oleh setiap desa.
Bupati Konawe, Yusran Akbar, dalam sambutannya menekankan pentingnya expo ini sebagai momentum refleksi dan evaluasi pembangunan yang telah berjalan di tingkat desa.
“Ini bukan sekadar ajang pamer, tetapi ruang inspirasi. Kita ingin melihat sejauh mana Dana Desa mampu mendorong kemandirian dan inovasi di 291 desa kita. Setiap desa harus memiliki ciri khas dan keunggulan yang bisa diangkat,” ujar Yusran.
Salah satu stan yang paling menjadi sorotan adalah milik Desa Puulowaru, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe. Desa ini tidak hanya menyajikan konsep pembangunan berbasis ekowisata, tetapi juga memaparkan data potensi unggulannya.
Kepala Desa Puulowaru, Arisman, menjelaskan bahwa desa yang memiliki luas wilayah 2.100 Hektar ini, dengan ketinggian 86 meter di atas permukaan laut (dpl), berfokus pada potensi perkebunan dan peternakan.
“Kami memamerkan masterplan pengembangan ekowisata sungai dan persawahan untuk mengimbangi potensi utama kami di perkebunan,” jelas Arisman.
“Berdasarkan data kami, desa ini memiliki lahan kelapa sawit seluas 46 Ha dan kakao/cokelat seluas 4 Ha. Kami juga memiliki ternak kambing hingga 1.300 ekor,” ungkapnya.
Arisman menambahkan, Desa Puulowaru yang dihuni oleh 199 Kepala Keluarga (KK) atau total 663 jiwa ini terus berupaya mengoptimalkan infrastruktur.
Data menunjukkan, desa tersebut baru memiliki 1 KM Jalan Desa dari total 5 KM Jalan Kecamatan yang melintasi wilayahnya.
Selain itu, Desa Puulowaru juga menunjukkan transparansi dalam pemanfaatan lahan dan pajak. Meskipun Target PBB Tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 43.557.228.
“Expo ini menjadi kesempatan emas untuk menjaring investor dan kolaborator. Data ini menunjukkan betapa besar potensi yang belum tergarap dan betapa pentingnya dukungan dari luar untuk mencapai target pembangunan desa,” tegasnya.
Secara keseluruhan, Pameran Pembangunan Desa 2025 di Konawe menunjukkan bahwa dana desa telah dialokasikan tidak hanya untuk infrastruktur fisik, tetapi juga untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Antusiasme 291 desa ini adalah bukti nyata bahwa semangat membangun dari bawah (buttom-up) telah tumbuh kuat. Kami berharap dari expo ini lahir kesepakatan-kesepakatan yang membawa desa-desa di Konawe semakin maju,” tutup Bupati Yusran Akbar.
Pameran ini dijadwalkan berlangsung selama lima hari, memberikan waktu yang cukup bagi masyarakat umum dan pihak swasta untuk menjelajahi dan mempelajari model-model pembangunan terbaik di Kabupaten Konawe. (red)










