KENDARI — Sinergi Pemerintah Provinsi, TNI, dan Polri di Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali ditunjukkan melalui patroli skala besar di Kota Kendari pada Rabu, 3 September 2025 malam.
Kegiatan ini menjadi penegasan atas keberhasilan Kendari dalam menjaga demonstrasi pada akhir Agustus dan awal Semptember kemarin tetap kondusif, berbeda dari gejolak yang terjadi di beberapa daerah lain.
Patroli yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (purn) Andi Sumangerukka, Kapolda Sultra, Irjen Pol. Didik Agung Widjanarko, dan Danrem 143/Halu Oleo (HO), Brigjen TNI R. Wahyu Sugiarto, ini menyusuri jalan-jalan protokol Kota Kendari.
Rombongan yang menggunakan sepeda motor berangkat dari Mako Polda Sultra, melintasi Bundaran Tank, Jembatan Teluk Kendari, hingga berakhir di kawasan eks MTQ.
Aksi ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai simbol kehadiran negara yang solid dan humanis di tengah masyarakat.
Keberhasilan sinergi TNI – Polri dan Forkopimda dalam menangani unjuk rasa mahasiswa sebelumnya menjadi sorotan.
Saat kota-kota lain mengalami ketegangan, aksi di Kendari berjalan lancar dan tertib. Bahkan, unjuk rasa mahasiswa tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Wali Kota Kendari yang memuji para mahasiswa yang tertib dan turut membersihkan sampah setelah demonstrasi.
Menurut Gubernur Andi Sumangerukka, patroli ini berjalan lancar dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat.
“Masyarakat merasa terbantu dengan adanya patroli ini. Kami hanya memberikan fasilitas, tetapi semua kembali kepada masyarakat. Kita berharap situasi yang sudah kondusif ini kita pertahankan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menampung aspirasi masyarakat. Beberapa warga di daerah tertentu meminta pemasangan CCTV untuk meningkatkan keamanan. Gubernur berjanji akan mengupayakan hal tersebut.
Ada pula permintaan penyediaan tempat sampah, yang juga akan difasilitasi oleh pemerintah provinsi.
Sebagai taktik meredam potensi konflik, Polda Sultra mengerahkan sebanyak 3.107 personel tanpa senjata api saat unjuk rasa berlangsung. “Ini adalah salah satu taktik untuk meredam potensi konflik,” kata Kapolda.
Patroli gabungan ini menjadi tindak lanjut nyata dari komitmen Forkopimda untuk terus memelihara iklim kondusif. Dibandingkan dengan gejolak di sejumlah daerah lain, Kendari memberikan contoh bahwa dialog dan koordinasi yang baik antara demonstran, aparat keamanan, dan pemerintah daerah adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas.
Gubernur Andi Sumangerukka menutup dengan himbauan kepada seluruh masyarakat Sultra, khususnya Kota Kendari, untuk terus menjaga situasi yang kondusif.
“Mari kita jaga sama-sama, kepada semua unsur dan elemen, mari kita jaga Sultra ini kondusif,” pungkasnya. (Red)