(PADANG) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menaruh harapan besar di pundak generasi muda. Di tengah maraknya isu fraud dan penipuan di sektor keuangan, OJK menekankan bahwa integritas generasi Z adalah kunci utama untuk mewujudkan sektor jasa keuangan yang bersih, akuntabel, dan berkelanjutan.
Pesan ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, dalam gelaran Student Integrity Campaign (In Camp) di Auditorium Universitas Andalas (UNAND), Padang, Rabu (5/11).
Mengutip hasil survei, Sophia menyebutkan bahwa idealisme Gen Z dan milenial sangat tinggi, bahkan rela menolak pekerjaan bergaji besar jika tidak sesuai dengan etika.
“Hampir 40 persen responden memilih menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan etika atau keyakinan pribadi mereka. Ini suatu hal yang baik, karena ada bibit-bibit integritas yang patut dipupuk dan dipertahankan sampai nanti kawan-kawan ini memasuki dunia kerja,” jelas Sophia di hadapan lebih dari 2.500 mahasiswa UNAND yang hadir secara hybrid.
OJK Perketat Tata Kelola, UNAND Sambut Positif
Sophia memaparkan bahwa OJK terus memperketat tata kelola di sektor keuangan, salah satunya melalui penerapan Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) dan peraturan ketat mengenai independensi akuntan publik. Semua kebijakan ini bertujuan meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah praktik fraud.
Sementara itu, Rektor UNAND, Efa Yonnedi, menyambut baik kepercayaan OJK menjadikan kampusnya sebagai host. Efa berpesan agar mahasiswa menjadikan kejujuran dan integritas sebagai warna sikap keseharian.
“Kejujuran dalam berjuang, kejujuran dalam menuntut ilmu, kejujuran dalam meniti karir. Saya kira itu pesan utama yang hendak disampaikan OJK melalui Student Integrity Campaign,” tutup Efa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Roadshow Governansi OJK yang berkelanjutan, menunjukkan komitmen OJK untuk membangun budaya integritas di berbagai wilayah Indonesia.
