KENDARI – Setiap mimpi anak bangsa seharusnya tidak terhenti hanya karena keterbatasan biaya pendidikan. Dengan semangat itu, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla kembali meluncurkan program Beasiswa Kalla 2025 dengan fokus perluasan jangkauan ke Sulawesi Tenggara. Program ini menjadi wujud nyata komitmen mereka untuk memastikan setiap mimpi generasi muda tetap bisa melanjutkan pendidikan hingga tuntas.
Menurut data internal LAZ Hadji Kalla, hingga saat ini, total 458 mahasiswa telah menerima manfaat beasiswa, dengan sebaran terbesar berada di Sulawesi Selatan (396 orang atau 86,5 persen). Sementara itu, penerima manfaat di Sulawesi Tenggara baru mencapai 21 orang (4,6 persen). Angka ini menunjukkan masih adanya kesenjangan yang ingin dikejar oleh Yayasan Hadji Kalla.
“Kami butuh meningkatkan jumlah penerima manfaat di Sulawesi Tenggara. Karena itu, kami ingin memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi setempat agar semakin banyak mahasiswa yang dapat terbantu,” ujar Manager Educare LAZ Hadji Kalla, Therry Alghifary.
Data Statistik Pendidikan Tinggi 2020–2022 juga mencatat adanya penurunan angka putus kuliah di Sulawesi Tenggara dari 8.173 mahasiswa pada 2020 menjadi 3.470 pada 2022. Angka putus kuliah ini masih mencerminkan tantangan pendidikan tinggi yang ada.
Upaya perluasan ini mendapat sambutan baik dari berbagai perguruan tinggi. Toto Surianto, Wakil Rektor II Universitas Mandala Waluya Kendari, menyampaikan apresiasinya. “Banyak mahasiswa kami berprestasi tetapi terkendala biaya. Program ini menghadirkan harapan baru, dan kami berharap sinergi ini dapat berlanjut,” tuturnya.
Hal senada disampaikan H. Herman Titop, Wakil Rektor III Universitas Sulawesi Tenggara. “Kerja sama ini sangat berarti bagi mahasiswa kami. Kehadiran Beasiswa Kalla menjadi langkah nyata dalam menekan angka putus kuliah di Sulawesi Tenggara,” tambah Herman.
Beasiswa Kalla 2025 memberikan dukungan biaya kuliah hingga Rp7,5 juta per semester dan dapat diterima hingga lulus atau maksimal semester 8. Selain itu, penerima juga akan mendapatkan berbagai pembekalan, seperti pelatihan kepemimpinan, kelas pengembangan diri, program pengabdian di desa binaan Kalla, hingga kesempatan magang di KALLA.
Penerima beasiswa tahun 2022, Amanda Apriyanti dari Jurusan Farmasi dan Nurfadillah dari Jurusan Ilmu Komunikasi, keduanya dari Universitas Halu Oleo, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Beasiswa ini adalah jembatan bagi mereka yang kekurangan biaya untuk melanjutkan kuliah. Kegiatan-kegiatannya juga sangat bermanfaat untuk pengembangan diri,” ungkap Nurfadillah.
Dengan pendekatan yang menyeluruh, beasiswa ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter, berdaya, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Pendaftaran Beasiswa Kalla 2025 telah dibuka hingga 5 September 2025. Informasi selengkapnya mengenai persyaratan dan mekanisme pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi www.yayasanhadjikalla.or.id. **