KENDARI, – Pemerintah Kota Kendari menyatakan kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi potensi bencana dan menjaga stabilitas ekonomi menjelang periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kesiapan ini dipaparkan langsung oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin Gubernur Sultra.
Wali Kota Siska Karina Imran menekankan bahwa Kota Kendari telah mengaktifkan layanan darurat 24 jam untuk merespons cepat setiap masalah di masyarakat. “Kami di Kota Kendari sudah membuat satu layanan yaitu Layanan 112, yang kami efektifkan 24 jam dengan 38 layanan di dalamnya,” ujar Siska.
Layanan 112 ini mencakup penanganan urgensi mulai dari PDAM, BPBD, hingga kesehatan, dengan target waktu penindakan yang sangat cepat.
-
Penanganan yang bersifat urgensi dan membutuhkan penindakan cepat ditargetkan paling lama hanya 20 menit.
-
Semua pegawai terkait dipastikan standby 24 jam di kantor masing-masing.
-
Laporan dari masyarakat akan segera direspons dalam kurun waktu kurang dari 15 menit.
-
Layanan 112 juga sudah bekerja sama dengan lintas sektor seperti Polres, PLN, dan instansi terkait lainnya.
“Izin Bapak Gubernur, untuk masalah inflasi, alhamdulillah di Kota Kendari dalam kategori aman sampai dengan pasokan pangan. Angka inflasi kami 2,78%, ini juga masih bisa dikatakan baik karena kita tidak mau juga lebih menekan sampai ke bawah dari 2,78% karena kita takut adanya deflasi,” ujar Siska.
Ia menambahkan, “Kami sudah juga 112 kali pangan murah atau pasar murah. Mungkin ada kenaikan harga sedikit saja yang sifatnya kebutuhan pokok, tapi ini masih relatif aman.” tambahnya.
Secara keseluruhan, Siska Imran memastikan bahwa semua armada yang bersifat urgensi dan mitigasi telah disiapkan dan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi serta balai-balai di Kota Kendari untuk menghadapi Nataru dan potensi cuaca ekstrem.
Menanggapi kesiapan ini, Gubernur ASR berharap seluruh instansi proaktif secara sungguh-sungguh.
“Kita harus melakukan aksi nyata untuk mengantisipasi dalam mengambil langkah apabila terjadi bencana alam dan juga menjamin kelancaran Natal dan Tahun Baru serta meningkatkan solidaritas kolaborasi yang efektif dan efisien antara instansi,” ujarnya.
Untuk memastikan keseriusan dan implementasi rencana, Gubernur ASR memberikan batas waktu yang ketat kepada jajarannya.
“Saya kasih waktu Pak Sekda untuk menyusun ini, saya kasih waktu satu minggu ke depan itu sudah ya… saya kasih waktu 1 minggu sudah harus jadi apa yang tadi disampaikan,” pungkas Gubernur ASR, seraya meminta kesiapan tersebut dipaparkan dan ditinjau langsung di salah satu lokasi, seperti di Kota Kendari, yang kesiapannya telah dipaparkan oleh Wali Kota Siska Karina Imran. (red)
