LANGGIKIMA, KONAWE UTARA, – Karang Taruna Desa Tambakua, Kecamatan Landawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, menyatakan dukungan penuh dan antusiasme terhadap masuk serta beroperasinya seluruh investor di wilayah desa tersebut.
Dukungan ini disampaikan sebagai bentuk optimisme terhadap investasi yang dinilai sebagai “angin segar dan peluang emas” untuk mengakselerasi pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Pernyataan sikap ini disampaikan langsung oleh Ketua Karang Taruna Desa Tambakua, Sutiono, yang juga memuat penolakan tegas terhadap segala bentuk tindakan anarkis yang disebut sempat terjadi di wilayah kerja tambang dan mengganggu kegiatan pertambangan.
“Kami memandang investasi sebagai angin segar dan peluang emas yang harus kita sambut dengan optimisme. Kehadiran para investor di desa kami adalah kemitraan strategis untuk mengakselerasi pembangunan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Sutiono dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Jumat (7/11/2025).
Sutiono melanjutkan, kelompok pemuda Desa Tambakua ini dengan jelas menolak tindakan anarkis yang beberapa waktu lalu terjadi. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Bahkan, Karang Taruna menyatakan kesiapan mereka untuk melawan pihak luar yang berusaha mengganggu kegiatan usaha pertambangan.
“Bahwa kami menolak tindakan anarkis yang beberapa waktu lalu terjadi di wilayah kerja tambang dan mengganggu kegiatan pertambangan,” tegas Sutiono.
Menyikapi insiden yang terjadi, terutama terkait penganiayaan dan pengerusakan di area tambang, Sutiyono meminta pihak kepolisian untuk mengambil tindakan tegas.
Ia mendesak agar para pelaku ditindak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku demi menciptakan iklim usaha yang aman dan kondusif.
Sutiono meyakini bahwa keberadaan perusahaan-perusahaan investor telah membawa manfaat konkret yang terasa langsung pada perekonomian dan kesejahteraan desa.
Oleh karena itu, Sutiono menyatakan Karang Taruna memiliki dua komitmen utama. Komitmen pertama adalah menjadi mitra aktif dan jembatan komunikasi yang efektif antara masyarakat dengan investor, serta memastikan setiap aspirasi tersampaikan dan setiap kebijakan transparan.
Sementara komitmen kedua adalah menjaga iklim kondusif, yaitu dengan berada di garis depan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan keharmonisan agar operasional investor dapat berjalan lancar demi keuntungan bersama.
Sutiono menutup pernyataannya dengan seruan kepada seluruh pihak untuk mendukung investor yang beritikad baik.
“Mari kita tunjukkan bahwa Desa Tambakua adalah desa yang proaktif, kolaboratif, dan siap menjadi lokasi investasi yang sukses dan berkelanjutan. Investasi Lancar, Tambakua Sejahtera!” tutupnya. (red)
