TEL AVIV – Entitas Zionis Israel dikabarkan telah meminta bantuan internasional untuk menghadapi gelombang serangan rudal dan drone dari Iran.
Permintaan ini secara resmi diajukan kepada sejumlah negara, termasuk Prancis dan Inggris, demikian laporan Otoritas Penyiaran Israel (KAN) pada Senin (16/06/2025).
Menurut KAN, Inggris langsung merespons permintaan tersebut dengan memberikan bantuan.
Seorang pejabat Israel bahkan mengonfirmasi bahwa Inggris telah aktif membantu dalam dua konfrontasi sebelumnya dengan Iran, yaitu operasi “True Promise I” dan “True Promise II”. Hal ini menunjukkan keterlibatan berkelanjutan Inggris dalam upaya pertahanan Israel menghadapi gempuran Teheran.
Namun, respons berbeda datang dari Prancis. Seorang pejabat Prancis menyatakan negaranya masih ragu untuk memberikan bantuan kepada Israel.
Sementara itu, laporan dari TRT World menyebutkan bahwa beberapa negara telah membentuk koalisi internasional untuk membantu penjajah Israel dalam menghadapi serangan rudal Iran yang semakin intens.
Permintaan bantuan ini muncul setelah Israel pada Jumat (13/06/2025) melancarkan serangan udara terkoordinasi di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir. Serangan ini memicu respons balasan dari Teheran dalam hitungan jam.
Pihak Israel mengklaim sedikitnya 13 orang tewas dan lebih dari 370 orang terluka akibat serangan rudal Iran sejak Jumat. Di sisi lain,
Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa 224 orang tewas dan 1.277 orang terluka sejak Israel melancarkan serangannya pada hari yang sama. Data korban yang kontradiktif ini menunjukkan besarnya dampak konflik yang sedang berlangsung. (red)