Kendari, – Pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) untuk SMA dan SMK di Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2025 membawa angin segar dengan sejumlah perubahan mendasar.
Mulai tahun ini, istilah yang digunakan bukan lagi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), melainkan Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB). Pendaftaran sendiri akan dibuka pada 23 Juni hingga 2 Juli 2025.
Perubahan ini bukan sekadar pergantian nama. Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Prof. Aris Badara, mengungkapkan inovasi signifikan pada jalur penerimaan. Jika sebelumnya dikenal jalur zonasi, kini berganti nama menjadi jalur domisili.
“Jalur domisili menggunakan batas wilayah administrasi, seperti desa atau kelurahan, sehingga siswa bisa mendaftar di sekolah yang berada dalam wilayah administrasi tempat tinggalnya. Sedangkan kalau jalur zonasi dulu kan berdasarkan jarak rumah,” terang Prof. Aris, Rabu (11/6).
Perubahan ini dipercaya akan memberikan kemudahan bagi calon siswa untuk mendaftar di sekolah terdekat sesuai wilayah administrasi tempat tinggalnya.
Syarat utama untuk jalur domisili adalah Kartu Keluarga (KK) yang diterbitkan minimal satu tahun sebelum pendaftaran, serta kesesuaian data orang tua di KK dengan rapor atau ijazah.
Selain jalur domisili, SPMB Sultra 2025 juga tetap mengakomodasi jalur afirmasi bagi siswa kurang mampu dan penyandang disabilitas, jalur mutasi untuk siswa yang mengikuti perpindahan tugas orang tua, serta jalur prestasi yang mengakomodir capaian akademik maupun non-akademik.
Total kuota yang disiapkan mencapai 64.671 siswa, terdiri dari 44.072 kursi SMA dan 20.599 kursi SMK.
Prof. Aris menegaskan, seluruh proses SPMB akan menjunjung tinggi asas transparansi dan akuntabilitas, sesuai arahan Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka. Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan pada 4 Juli 2025. (red)
